SUMSEL – Dirazia dan ditindak, malah makin sering terjadi. Aksi tawuran bak virus. Menular ke berbagai daerah. Melibatkan kelompok remaja, pemuda hingga warga. Bersenjata bambu, kayu hingga parang dan celurit. Tak lagi takut kebilangan nyawa.
Tak lagi hanya di Palembang, terjadi juga di Prabumulih, Lahat dan daerah lain. Maraknya aksi tawuran telah membuat cemas warga, karena takut jadi korban salah sasaran. Keluhan pun bermunculan.
Seperti saat aksi sekelompok remaja yang diduga tawuran di kawasan Darmapala, Bukit Besar, Kamis malam (14/1). Juga keluhan warga soal tawuran di kawasan TPKS Gandus. “Semalam di taman purbakala jgo min budak tauran. Bawak pedang galo,” cuitan salah satu akun netizen.
Lalu, aksi tawuran yang terjadi di Jl Merdeka, tepat depan Kantor Walikota Palembang. Tawuran terjadi Selasa (12/3) subuh antara dua kelompok remaja." Kejadiannya bukan Kamis (14/3), tapi hari pertama puasa. Tawuran antara kelompok remaja dengan bersenjatakan parang, bambu hingga celurit berukuran besar," ungkap Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Ginanjar Aliya Kesuma.
Menurutnya, tawuran pecah karena selisih paham dan saling ejek di media sosial. Kemudian saling tantang dan akhirnya bertemu di lokasi untuk melakukan tawuran. Anggota langsung meluncur ke lokasi, tapi dua kelompok yang tawuran sudah tidak ada lagi.
BACA JUGA:Waduh, Tawuran Pecah di Depan Kantor Walikota Palembang, Ternyata Ini Pemicunya!
BACA JUGA:Kumpul di Gudang Boenjit Bersiap Konvoi ke Lokasi Tawuran, Polisi yang Datang, 2 Remaja Tertangkap
"Akan kita lakukan penyelidikan terhadap pihak yang tawuran tersebut," tuturnya. Polrestabes Palembang bakal mendirikan 12 pos pantau untuk mencegah tawuran dan balap liar selama Ramadan. Nantinya personel yang disiagakan akan berpatroli dari malam hingga pagi hari.
"Kami mengimbau kepada remaja muda yang masih suka tawuran baik setelah berbuka puasa, salat tarawih, dan menjelang sahur untuk segera dihentikan," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Suggihartono. Dia mengatakan 12 titik rawan tawuran dan balap liar yang telah dipetakan yakni kawasan Lambidaro, Jalan Sudirman, Keramasan, dan Demang Lebar Daun. "Petugas tidak segan-segan akan melakukan penegakan hukum dan penindakan dengan pasal berlapis jika ditemukan adanya tawuran dan balap liar,” jelasnya. Di Prabumulih, tak kurang sudah 3 kali kejadian tawuran telah terjadi selama bulan suci Ramadan ini. Teranyar, tawuran para Bocil di Nasional, Kawasan Pasar, Prabumulih yang terjadi pada Kamis (14/3) malam.
Dalam video yang beredar, terlihat suasana gelap, terdengar bunyi petasan beberapa dan suara kasar yang diucapkan dari beberapa orang. Dalam video itu pula, terlihat beberapa remaja berlarian saling kejar satu sama lain.
Sekelompok remaja yang diduga hendak melakukan aksi tawuran, juga terjadi di kawasan Jalan Padat Karya, Gunung Ibul, di kawasan belakang Rocket Chicken, Kamis (14/3) malam dimana video nya beredar di medsos. Motifnya, bermain perang sarung.
BACA JUGA:Meresahkan, 6 Pelajar di Prabumulih Hendak Tawuran, Disita 2 Celurit Panjang, Samurai dan Pedang
BACA JUGA:Puluhan Siswa SMKN 3 OKU Nyaris Terlibat Tawuran, URC Polres OKU Segera Bertindak
Sebelumnya, Rabu (13/3) malam juga viral diduga sekelompok remaja yang hendak melakukan tawuran di Jalan Nigata, simpang PDAM Tirta Prabujaya dan tak jauh dari Perumahan Bunda.
Namun tak berlangsung lama, sekelompok pemuda yang hendak melakukan tawuran, berhasil diamankan oleh warga sekitar dan Tim Tantura Polres Prabumulih dan dilakukan pembinaan secara langsung di tempat.