Walaupun kita dalam keadaan berpuasa, tetapi itu tidak membuat kita menghentikan kegiatan. Kita tetap semangat untuk bekerja dan beribadah. (Baca juga: tips berpuasa sambil bekerja)
Agar kondisi badan tetap terjaga kegiatan berolahraga tetap dijalankan meskipun dengan intensitas yang agak dikurangi. Setelah kita berolahraga, walaupun kita berkeringat, lelah dan haus akan segar kembali setelah mandi (Baca juga: Cara Mandi Dalam Islam).
6. Memberikan Makanan Berbuka Puasa
“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu” (Shohih Nasa’i dan Tirmidzi).
BACA JUGA:7 Amalan Sebelum Tidur Ala Rasulullah SAW
BACA JUGA:Makanan Jatuh, Bolehkah Dimakan? Ini yang Diajarkan Rasulullah
Di bulan yang mulia ini adalah kesempatan kita untuk berbuat kebaikan. Dengan memberi makan tetangga, anak-anak yatim, dan orang-orang tidak mampu, selain berbagi kebahagian, itu merupakan amalan-amalan untuk kita di akhirat.
7. Memberikan Dakwah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (TQS. Al-Imran[3] : 104).
Walaupun hanya satu ayat, sampaikan kebenaran-kebenaran fungsi Al-Quran bagi umat manusia serta keajaiban Al-Quran di dunia.
8. Melaksanakan Shalat Tarawih
Salah satu keistimewaan ramadhan adalah dengan adanya Shalat Tarawih. Shalat ini merupakan salah satu shalat sunnah yang hanya ada pada bulan Ramadhan.
Rasulullah pernah merasa khawatir kalau Shalat Tarawih dianggap sebagai Shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang mengikuti shalat tarawih di Masjid. \
Lalu Rasulullah melakukan shalat Tarawih sendiri di rumah.
9. Melakukan Itikaf
Itikaf artinya berdiam diri di Masjid dengan niat sebagai bentuk iman kita kepada Allah (Baca juga: Manfaat beriman kepada Allah). Salah satu amal yang selalu Rasulullah SAW lakukan selama bulan Ramadhan.
Imam Az-Zuhri berkomentar, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat”.
10. Menanti Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam yang istimewa pada bulan Ramadhan. (Baca juga: keutamaan malam Lailaul Qadar).
Malam tersebut merupakan malam yang penuh berkah. Malam yang nilainya sama dengan seribu bulan. Tidak semua orang bisa meraih Lailatul Qadar. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah SAW mengajarkan kita sebuah dengan doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii” yang artinya “Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku”.
Rasulullah lebih fokus menjalankan ibadah pada 10 hari pertama (Baca juga: fadhilah puasa Ramadhan 10 hari pertama), pertengahan bulan, dan terutama pada 10 hari akhir untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”