Pertama-tama, membantu untuk menghilangkan rasa lapar dan haus yang dirasakan menjelang waktu berbuka.
Kegiatan ini terutama bermanfaat bagi anak-anak yang baru belajar berpuasa.
Selanjutnya, Ngabuburit juga berperan dalam meredakan stres.
Dengan menjalani aktivitas yang menyenangkan seperti berjalan kaki atau sekadar duduk menikmati pemandangan, pikiran yang tegang bisa terbuka dan lebih rileks.
Yang tak kalah penting, Ngabuburit bisa menjadi sumber pahala.
Dengan mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan ibadah atau kegiatan positif lainnya, pahala pun dapat diperoleh. Terlebih lagi, di bulan Ramadan, pahala tersebut akan berlipat ganda.
Bagaimana sebaiknya mengisi waktu Ngabuburit dengan bermanfaat? Berikut beberapa rekomendasi:
Tadarus atau mengaji, baik sendiri maupun bersama keluarga. Tadarus bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga mempererat tali kekeluargaan.
Takjil, merupakan bagian tak terpisahkan dari berbuka puasa di Indonesia.
Berkeliling mencari takjil adalah kegiatan yang mengasyikkan dan melekat dalam budaya Ramadan.
Membantu dan memberdayakan orang lain. Ramadan juga saatnya untuk peduli kepada sesama.
Memberi makan kepada fakir miskin, memberikan sedekah, atau memberdayakan mereka yang membutuhkan adalah tindakan mulia yang dapat dilakukan selama Ngabuburit.
Melalui tradisi ini, selain memenuhi kewajiban beragama, kita juga bisa merasakan kebersamaan dan kebaikan bersama.
Ngabuburit bukan hanya tentang menunggu waktu berbuka, tetapi juga tentang mempererat ikatan sosial dan spiritual dalam masyarakat.