Tradisi Unik Lomba Serapungan: Mengangkat Kekayaan Budaya Kabupaten Empat Lawang
Lomba Serapungan, begitu disebut, bukan sekadar serangkaian perlombaan, melainkan pesta yang merefleksikan kekayaan warisan budaya dan keakraban sosial yang mengakar dalam kehidupan mereka.-Foto: Hendro/sumateraekspres.id-
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Empat Lawang, sebuah wilayah yang bersemayam di tengah-tengah Sumatera Selatan, Indonesia, memiliki sebuah tradisi unik yang telah merajut jalinan kebersamaan dan kebanggaan budaya bagi masyarakatnya.
Lomba Serapungan, begitu disebut, bukan sekadar serangkaian perlombaan, melainkan pesta yang merefleksikan kekayaan warisan budaya dan keakraban sosial yang mengakar dalam kehidupan mereka.
Tradisi Lomba Serapungan telah lama menghiasi kehidupan masyarakat Empat Lawang. Namun, pandemi global Covid-19 menyisakan dua tahun sunyi bagi gelaran tersebut.
Namun, pada tahun 2022, semangat untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut membara di kalangan masyarakat Kabupaten Empat Lawang.
BACA JUGA:3 Kategori Serapungan, Tradisi Unik Kabupaten Empat Lawang yang Dilombakan
BACA JUGA:Serapungan Empat Lawang: Perpaduan Budaya, Olahraga, dan Semangat Komunal
Lomba Serapungan mengusung beberapa kategori perlombaan yang berbeda, mencerminkan ragam keterampilan dan minat para pesertanya.
Serapungan Cepat menjadi arena bagi para peserta yang ingin menguji kecepatan dan keahlian mereka dalam mengendalikan dua batang bambu.
Sementara Serapungan Santai menawarkan momen kebersamaan dan kesenangan tanpa beban kompetisi.
Sementara itu, kategori Serapungan Hias atau rakit hias menjadi panggung bagi instansi pemerintahan, kecamatan, dan masyarakat umum untuk menyalurkan kreativitas mereka dalam menghias serapungan dengan motif dan dekorasi yang memukau.
Lebih dari sekadar kompetisi, Lomba Serapungan merupakan jalinan persaudaraan yang memperkuat hubungan antarwarga.
Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri, menegaskan, "Lomba ini juga berperan penting dalam mempromosikan pariwisata lokal. Karena Serapungan adalah ikon Empat Lawang dan menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu."
BACA JUGA:Dua Desa Korban Kebakaran di Empat Lawang Dapat Bantuan Beras