Ibadah puasa mendidik kita untuk mengokohkan jiwa kemasyarakatan itu. Sehingga sebagai orang yang memiliki kemampuan secara materi kita siap memberikan bantuan kepada yang tidak mampu karena kita sudah merasakan tidak enaknya lapar dan haus.
Padahal, itu hanya berlangsung beberapa jam. Sementara masih begitu banyak anggota masyarakat kita yang memerlukan bantuan. Apalagi dalam krisis ekonomi di negara kita sekarang ini yang telah melahirkan penduduk miskin baru dalam jumlah yang amat banyak. Menumbuhkan jiwa kemasyarakatan itu nantinya disimbolkan dalam bentuk menunaikan zakat fitrah yang memang harus diberikan kepada mereka yang miskin.
Target Peningkatan Takwa
Bisa kita simpulkan, target yang hendak kita capai adalah terwujudnya peningkatan takwa kepada Allah Swt dalam arti yang sesungguhnya sebagaimana firman Allah Swt dalam QS 2:183 di atas.
Oleh karena itu, dari Ramadan ke Ramadan, dari satu peribadatan ke peribadatan berikutnya semestinya membuat takwa kita kepada Allah Swt semakin berkualitas. Ibarat orang menaiki tangga, maka diasudah berada pada pijakan tangga yang lebih tinggi sesuai dengan frekuensi peribadatannya.
Manakala dari tahun ke tahun ibadah Ramadan kita tunaikan, tapi ternyata tidak ada peningkatan takwa kepada Allah Swt yang kita tunjukkan, maka kita khawatir kalau puasa kita itu tergolong yang hanya merasakan lapar dan haus saja.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan pahalanya, melainkan hanya lapar dan haus saja (HR. Ahmad dan Hakim dari Abu Hurairah). (*/uni)