Refleksi Keajaiban Al-Quran, Mukjizat Nabi Muhammad Menggemparkan Bumi

Afriantoni , Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah--

SUMATERAEKSPRES.ID - Ramadan tidak saja menjadi momen besar umat muslim dunia mampu menjadi agenda khusus memiliki pengaruh sosial luar biasa. Namun, juga mengilhami umat manusia merenungkan dua peristiwa besar dan penting yang dapat menumbuhkan kesadaran, keyakinan, dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Apa itu? Pertama, peristiwa diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadan. Kedua, malam lailatul qodr (malam seribu bulan). Meski sudah sering didengar.

Belum banyak mahfum (paham) secara utuh diaplikasikan dalam kehidupan kita. Refleksi mukjizat Al-Quran merujuk pada keajaiban dan keunikannya sebagai kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Maka, akan timbul pertanyaan pertama dalam penjelasan ini, mengapa Al-Quran merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW. Karena Al-Quran dikenal sebagai mukjizat tertinggi bersifat material, spiritual, dan 'aqliyah sekaligus rohani. Ini berbeda dengan mukjizat para nabi sebelumnya yang kebanyakan bersifat fisik. 

BACA JUGA:Banyak Keutamaan Bulan Ramadan

BACA JUGA:Hakikat Bulan Ramadan

Al-Quran tetap abadi sepanjang masa, tidak pernah berubah meskipun Rasulullah wafat. Ini berbeda dengan mukjizat fisik seperti bahtera Nabi Nuh as yang hanya terbatas pada masa itu. Bahkan Allah SWT menggaransi, akan selalu menjaga keaslian Al-Quran dijaga langsung oleh Allah SWT, sehingga tidak mungkin berubah. 

Tidak hanya itu, Al-Quran memiliki bahasa sastra dengan tingkatan tertinggi dibandingkan sastra manapun. Bahasa Al-Quran membuat para penyair Arab tercengang karena keunggulannya. 

Al-Quran disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, yang tidak bisa baca tulis, sehingga diyakini sebagai kalamullah. Nabi Muhammad juga telah dipercaya oleh masyarakat sebelum diangkat menjadi nabi, sehingga tidak mungkin menipu.

Itulah kenapa Al-Quran menjadi mukjizat terbesar menekankan pentingnya memahami Al-Quran dengan memperhatikan konteks sosial, sejarah, dan budaya pada saat Al-Quran diturunkan, sehingga penghormatan terhadap mukjizat Al-Quran tidak hanya terletak pada aspek keajaiban linguistiknya, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam tentang pesan moral, etika, dan ajaran-ajaran universal yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA:Tiga Golongan Umat Islam Sambut Ramadan

BACA JUGA:Belum Terlambat, Ini 4 Cara untuk Mengenalkan Puasa Ramadan Pada Anak

Bulan Ramadan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman terhadap Al-Quran. Bulan yang penuh berkah ini, umat Islam lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca, merenungkan, dan mempelajari Al-Quran. Melalui refleksi ini, mereka dapat lebih mengapresiasi keindahan, kebenaran, dan kedalaman makna yang terkandung dalam setiap ayat Al-Quran.

Dalam suasana spiritual yang ditingkatkan selama bulan Ramadan, mukjizat Al-Quran menjadi lebih jelas terlihat. Ketika umat Islam memperdalam hubungan mereka dengan Al-Quran, mereka dapat menyaksikan bagaimana ayat-ayat Al-Quran memberikan petunjuk yang tak terbantahkan, jawaban atas pertanyaan hidup, dan ketenangan bagi jiwa yang gelisah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan