SUMATERAEKPRES.ID - Dua produk pertanian, sayuran dan buah segar merupakan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang diperlukan tubuh. Karenanya kita dianjurkan untuk makan 2-4 porsi buah dan 3-4 porsi sayuran. Sayangnya terkadang tidak selalu tersedia buah atau sayur segar yang bisa dimakan dengan praktis.
Adanya mungkin sayur dan buah dalam bentuk yang beku. Apakah buah dan sayuran beku masih tetap sehat? Tak lama setelah dipanen sayur dan buah segar juga akan mulai kehilangan kelembapan, sehingga memiliki risiko lebih besar untuk rusak dan mengalami penurunan nilai zat gizi.
BACA JUGA:Wajib tau, Ini Pentingnya Zat Gizi untuk Daya Tahan tubuh Anak
BACA JUGA:Baik untuk Dikonsumsi, Ini 4 Manfaat yang Didapatkan Ketika Memakan Sushi, Enak dan Bergizi
Dilansir dari Healthline, zat gizi yang hilang setelah 3 hari berada di kulkas bisa lebih banyak, bahkan lebih daripada buah dan sayur yang dibekukan. Kadar vitamin C dalam buah dan sayuran segar juga menurun setelah panen, dan akan terus menurun selama disimpan dan tidak langsung dimakan.
Pada suhu ruangan, antioksidan sayuran dan buah juga semakin menurun. Buah dan sayur yang akan dibekukan umumnya dipetik pada puncak kematangannya, inilah waktu saat buah dan sayur berada pada fase dengan zat gizi paling optimal. Setelah dipanen, sayuran dicuci, dibersihkan, diblanching, dipotong, dibekukan, dan dikemas.
Blanching adalah pengolahan sebelum buah dan sayur dibekukan. Buah dan sayur akan dimasukan dalam air yang mendidih dalam waktu singkat (hanya beberapa menit) kemudian langsung dipindahkan ke air es yang sangat dingin secara tiba-tiba untuk menghentikan proses pemasakan di dalamnya.
Dalam proses blanching inilah kemungkinan terjadinya penurunan zat gizi paling besar terjadi. Proses blanching dimaksudkan untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah hilangnya rasa, warna, dan tekstur produk pangan.
Namun, proses ini memberikan efek samping lain yakni berkurangnya zat gizi yang larut dalam air, seperti vitamin B dan C. Zat gizi bisa berkurang sekitar 10-80 persen pada proses pengolahan ini. Tak semua buah dan sayur beku diproses dengan cara blanching oleh produsen. Sehingga pengurangan zat ini tidak berlaku di semua sayur dan buah yang dibekukan.
BACA JUGA:Jelajahi Kekayaan Gizi Mangga: Mengapa Buah Tropis Ini Layak Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Jawabannya!
BACA JUGA:Panen Tanaman Sayur Segar
Produk segar maupun beku ternyata tidak berbeda jauh kandungan gizinya. Secara umum, tiap jenis ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Produk segar dan beku memiliki nilai gizi yang mirip. Sebuah penelitian yang menyatakan penurunan zat gizi dalam beberapa sayur buah beku perbedaannya sangat kecil dengan zat gizi dalam produk segar.
Selain itu, kadar vitamin A, karotenoid, vitamin E, mineral, dan serat dalam produk segar dan beku umumnya tidak jauh berbeda, meskipun buah beku juga mengalami proses blanching. Suatu studi dalam Innovative Food Science & Emerging technologies juga menunjukan bahwa aktivitas antioksidan dalam wortel, bayam, dan brokoli segar dan beku sama, tidak terdapat peerbedaan berarti.
BACA JUGA:Kaya Gizi dan Manfaat: Inilah Rahasia Nutrisi Sawo untuk Kesehatan Anda
BACA JUGA:Manis Asam Sehat: 5 Cara Menyajikan Buah Zuriat yang Lezat dan Bergizi, Cobain Yuk!
Semua ini akan baik-baik saja jika memang sayuran beku hanya dibekukan saja dengan proses yang tepat. Bukan ditambahkan zat-zat pengawet tambahan. Sebenarnya, buah dan sayuran yang baru dipetik langsung dari kebun adalah yang paling baik.
Langsung dipanen, dan segera dimasak tanpa penyimpanan yang lama. Sayangnya ini hampir tidak mungkin dilakukan kalau Anda tinggal di perkotaan, bukan? Oleh karena itu, Anda bisa memilih sayur buah segar setiap hari dan menjadikan buah serta sayur beku sebagai produk campuran dalam menu makanan Anda, bukan hidangan utama.