Petugas masih melakukan evakuasi dengan menggunakan mesin las untuk memotong-motong besi crane. Termasuk menggunakan alat berat untuk mengangkut dan memindahkan material yang menutup rel.
Diketahui, ambruknya girder dan crane di area proyek flyover Bantaian terjadi Kamis (7/3), pukul 11.00 WIB. Saat itu, sedang dilakukan pekerjaan pengangkatan balok girder seberat 270 ton menggunakan dua crane. Proyek ini dikerjakan PT Ricky Kencana Sukses Mandiri (RKSM).
Girder itu hendak didudukkan pada tiang-tiang flyover yang melintang di atas lintasan kereta api (KA) Tebing Bantaian. Diduga miskomunikasi antara operator kedua crane, sehingga posisi girder tidak seimbang, lalu terjatuh.
Tepat saat Babaranjang tanpa muatan dari arah Palembang menuju Muara Enim melintas di bawahnya. Dari video yang beredar, tampak sudah cukup jauh lokomotif Babaranjang melewati titik jatuhnya girder.
Kemudian balok ratusan ton itu tiba-tiba terguling dan menimpa gerbong KA Babaranjang tersebut. Sembilan pekerja yang berada di dekat jatuhnya girder jadi korban. Dua orang yang meninggal yakni Edi Saputra, warga Palembang dan Resto, warga Makassar.
Sedangkan tujuh pekerja lainnya terluka. Mereka, Mufaridin (37), warga Semarang, Tegar (23), warga Lampung, dan Edi Setiawan (21), warga Lampung. Lalu, M Budi (51) dan M Hidayat, keduanya warga Palembang. Juga, EE warga Tanjung Barangan, Palembang dan MH warga Karya Baru.
BACA JUGA:Mobil Crane Hangus Terbakar, Ini Diduga Penyebabnya
BACA JUGA:Siagakan 3 Mobil Crane dan 9 Truk
PPK Balai Besar Jalan Nasional Wilayah Sumsel untuk pembangunan flyover Bantaian, Surya Perdana menjelaskan, insiden terjadi saat proses erection lifting girder dari posisi nomor 2 ke posisi nomor 1.
Namun, ada miskomunikasi sehingga tim launcher terlalu cepat mengangkat. Terjadi ketidakseimbangan posisi balok girder. "Jadi ada yang diangkat lebih dulu, ada yang belum. Karena tidak stabil konstruksinya, launcher crane pun terguling ke kanan," ungkapnya.
Menurut Surya, dibutuhkan waktu setidaknya sekitar satu bulan untuk membuat lagi grider yang rusak. Dibutuhkan launcher yang panjangnya kurang lebih 50,8 meter. “Tapi diusahakan selesai tepat pada waktunya, itu sekitar bulan Juni tahun ini," ulasnya. (way/)