Bekasai di Muratara, Tradisi Unik Menyambut Ramadan dengan Mandi Limau Bersama di Sungai

Jumat 08 Mar 2024 - 15:02 WIB
Reporter : Izul
Editor : Alfery

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Satu hari jelang puasa Ramadan sejumlah warga di wilayah Kabupaten Muratara, sering habiskan waktu bersama keluarga dengan ritual 'bekasai' (belangir, mandi limau, red) atau mandi bersama ke sejumlah aliran sungai.

Warga mengaku, sengaja meluangkan waktu untuk mandi bersama untuk mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Bekasai, bekasai limau, belangir, mandi limau istilah lokal di wilayah aliran sungai Musi dan Rawas masih menjadi hal rutin yang sering dilakukan warga, khususnya etnis melayu.

Warga mengaku, tradisi itu sudah lintas generasi dan turun temurun dilakukan serta menjadi kebiasaan khususnya bagi masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai Musi dan Rawas.

BACA JUGA: Ziarah Kubur, Tradisi Jelang Ramadan yang Masih Bertahan hingga Saat Ini, Kamu Pernah?

BACA JUGA:Bulan Puasa Sudah di Depan Mata, Berikut 40 Kumpulan Ucapan Jelang Ramadan

Bekasai, sering kali dilakukan warga menjelang Ramadan. Jika dulunya ada ritual khusus bekasai dengan mandi kembang setaman dan perasan air jeruk dan minyak wangi untuk keramas. Namun saat ini sudah diganti dengan cara modern sabun dan sampo.

Mandi bekasai limau atau belangir limau juga sering dilakukan warga untuk tolak balak dan menyembuhkan badan dari aura negatif. Warga mempercayai jika bekasai atau belangir limau, banyak membawa manfaat dan bisa membersihkan tubuh dari guna guna atau santet.

Yadi warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, provonsi Sumsel saat dibincangi Junat (8/3) menuturkan, setiap menjelang Ramadan. Banyak anak muda asal Muratara yang pulang dari rantauan. Satu hari jelang Ramadan biasanya warga menggunakan perahu ke ulu aliran sungai untuk mandi bersama.

Namun bagi warga sekitar aliran sungai Rupit dan Rawas, bisanya mereka mandi di aliran Sungai yang dekat dengan permukiman mereka.

BACA JUGA: Ziarah Kubro, Mengenal Lebih Dekat Tradisi Umat Islam di Palembang Menyambut Bulan Suci Ramadan

BACA JUGA:7 Tradisi Unik Ramadan di Seluruh Dunia, Indonesia: Bangunkan Sahur Keliling dengan Beduk

"Kalau dulu masih pakai kembang, air perasan jeruk untuk bekasai/belangir. Tapi sekarang sudah diganti pakai sabun samo sampo, yang penting mandi niatnyo bersih bersih badan," ucapnya.

Dia mengatakan, bekasai dilakukan untuk menyucikan diri sebelum menyambut Ramadan. Suci dari hadas kecil maupun hadas besar. "Samo cak mandi wajib syaratnyo basah air seluruh badan, kalau di sungai tinggal nyebur," ucapnya.

Susunan acara bekasai biasanya tidak terlalu formal, warga biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga di alam terbuka yang tidak jauh dari permukiman dan aliran sungi. Seperti napal, tepian sungai dan di hulu aliran sungai, sambil membawa sejumlah peralatan memasak dan diakhiri dengan acara makan bersama.

Kategori :