Terkait Ramadan dan Idul Fitri, Menag Yaqut Cholil Qoumas Terbitkan Surat Edaran Terbaru

Kamis 07 Mar 2024 - 18:33 WIB
Reporter : Irvan Bahri
Editor : Irvan Bahri

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran (SE) terbaru terkait penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.

Yaqut mengimbau agar ceramah saat Ramadan dan Idul Fitri tidak bermuatan politik praktis.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menag No 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi yang ditandatangani pada 26 Februari 2024.

“Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis."

BACA JUGA:Menag Terbitkan Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 2024: Tegaskan Isi Ceramah Tidak Boleh Ada Hal Ini!

BACA JUGA:Kemenag Keluarkan Jadwal Libur Siswa Madrasah Selama Ramadan, Cek Yuk

Demikian sesuai dengan SE Menag Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, Kamis (7/3).

Kemudian, Menag Yaqut juga mengimbau agar tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.

Adapun pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 untuk memutuskan awal puasa akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

Sedangkan Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024.

BACA JUGA:Ada-ada Saja, Teman Tidak Mau Menemani Menagih Utang, Langsung Main Bacok

BACA JUGA:Heboh KUA Layani Semua Agama, Menag Yaqut Angkat Bicara, Cek Pernyataannya

Selain itu, ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

Simak ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menag No Tahun 2024 sebagai berikut:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

BACA JUGA:170 Lembaga Amil Zakat yang Kantongi Izin Kemenag, Awas Jangan Sampai Salah Salurkan Zakat Yah!

BACA JUGA:Tak Hanya untuk Muslim, Menag Yaqut Sebut KUA Juga Akan Layani Pernikahan Non-muslim

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

BACA JUGA:INFO PENTING BAGI PESANTREN: Kemenag Siapkan Bantuan Rp5,85 Miliar untuk Rehab Asrama, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Ini Dia Daftar 40 Layanan KUA yang Kemenag Siapkan untuk Semua Agama di Indonesia!

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat. (rf)

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Kategori :