APRIYADI MAHMUD “KEROYOKAN" ENTASKAN KEMISKINAN

Senin 04 Mar 2024 - 22:07 WIB
Reporter : Adv
Editor : Dede Sumeks

“Alhamdulillah kondisi rumah kami sudah sangat baik yang diperbaiki pak Bupati Apriyadi, kami tidak menyangka kalau pak Bupati Apriyadi ingin bertandang langsung,” ungkap ibu satu orang anak ini.

Ia mengaku, jatah perbaikan bedah rumah yang diberikan sangat bermanfaat terlebih kondisi kehidupan sehari-hari terbatas karena hanya mengandalkan pendapatan suami yang bekerja serabutan.

“Sekarang kalau hujan deras kami tidak was-was lagi tinggal di rumah, rumah kami sudah sangat layak dihuni berkat Pak Apriyadi," tuturnya.

Langkah yang dilakukan Pemkab Musi Banyuasin itu sejalan dengan strategi yang dilakukan Pemprov Sumsel dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menuturkan Pemprov Sumsel menginisiasi Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumatra Selatan.“Dari laporan para kepala daerah, didapat 6.106 unit rumah yang akan dibedah.Ini masih akan terus bertambah menunggu laporan hasil koordinasi dengan BUMD dan BUMD di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Fatoni menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka merayakan hari jadi ke-78 Sumatra Selatan yang akan diperingati pada 15 Mei.

“78 merupakan angka minimal kita dalam melaksanakan bedah rumah di masing-masing daerah, tadi yang daerahnya masih belum mencapai angka tersebut semoga nantinya dimudahkan dan dilancarkan untuk mencapai angka tersebut,” ucap Fatoni.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah.Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Basuki.

Program BSPS pada dasarnya merupakan bantuan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang rumahnya tidak layak huni guna mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya.

Pemerhati kebijakan publik daerah Abdul Nadjib mengapresiasi Pemkab Muba yang serius menangani dan menurunkan angka krmiskinan di daerahnya secara terintegrasi dan holistik.

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu Sejarah Kota Sungai Lilin Muba, Ternyata Namanya Diambil dari Sini!

BACA JUGA:Buat Kamu yang Belum Tahu, Ternyata ini Loh Asal Usul Nama Sekayu di Kabupaten Muba!

“Ini bagian dari upaya penurunan angka kemiskinan, karena salah satu indikator kemiskinan adalah perumahan, terutama rumah tidak layak huni,” ujar dosen FISIP Universitas Sriwijaya itu.

Meskipun demikian, dia menegaskan program ini bukan satu-satunya upaya dalam mengentaskan kemiskinan.

“Masih banyak upaya yang telah dilakukan Muba dan sektor-sektor lainnya,” tuturnya. (Adv)

Kategori :