Buat Kamu yang Belum Tahu, Ternyata ini Loh Asal Usul Nama Sekayu di Kabupaten Muba!

Reporter: Tommy |

Editor: Novis |

Senin , 04 Mar 2024 - 08:35

Mengetahui Asal Usul Nama Sekayu di Kabupaten Muba. Foto: tomi/sumateraekspres.id--

SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Bersihkan rumah sebelum pergi sambil membakar ubi, Ubi kayu masak di bakar api. Kali ini kita tayang lagi, ngulik ngulik telusur adat dan budaya sekitar Sekayu, Muba lagi.

Assalamualaikum, kali ini kita akan mereview kota Sekayu di Musi Banyuasin, Provinsi Sumsel. Sebelum kita mulai jangan lupa, yang belum sarapan sarapan dulu ya, bikin kopi ayo kita telusur budaya lagi.

Sobat sobat, Sekayu adalah sebuah Kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Indonesia.

Secara administratif Kecamatan Sekayu merupakan lokasi kota Sekayu. Ya status sebagai ibu kota Kecamatan, Sekayu bercirikan wilayah perkotaan atau urban area.

Kecamatan Sekayu adalah pusat pemerintahan Kabupaten, pusat pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat perdagangan barang dan jasa. Selain Sungai Lilin dan Bayung Lencir.

Selain bahasa Melayu dialek Sekayu bahasa lainnya juga digunakan penduduk di wilayah ini adalah bahasa Melayu dialek Palembang atau juga bahasa Indonesia.

Dulu ada kisah dari nama Sekayu ini, sebelum pemerintahan puyang Depati Rahmat binsa Haji diangkat menjadi datuk dan pindah dari dusun soak ke Pangkalan Balai, cikal bakal kota Sekayu bahwa dulunya di Dusun Soak ada persawahan yang dikenal masyarakat dengan sebutan.

Pang sako di Hulu dan pang sambut di hilirnya, area persawahan ini digarap oleh masyarakat Dusun Soak dan pangkalan balai.

Setiap tahunnya dalam penggarapan sawah sering terjadi keributan antara warga dua Dusun tersebut.

Dan lagi-lagi puyang Depati sebagai penengahnya Pada masa itu puyang Depati memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Sahaji dan punya Sahaji memiliki anak laki-laki bernama Sajidin.

buat kamu yang belum tahu, ternyata ini loh asal usul nama sekayu di kabupaten muba!                            sekayu, sumateraekspres.id - bersihkan rumah sebelum pergi sambil membakar ubi, ubi kayu masak di bakar api. kali ini kita tayang lagi, ngulik ngulik telusur adat dan budaya sekitar sekayu, muba lagi.
assalamualaikum, kali ini kita akan  mereview kota sekayu di musi banyuasin, provinsi sumsel. sebelum kita mulai jangan lupa, yang belum sarapan sarapan dulu ya, bikin kopi ayo kita telusur budaya lagi.
sobat sobat, sekayu adalah sebuah kecamatan yang menjadi ibu kota kabupaten musi banyuasin sumatera selatan, indonesia. 
secara administratif kecamatan sekayu merupakan lokasi kota sekayu. ya status sebagai ibu kota kecamatan, sekayu bercirikan wilayah perkotaan atau urban area.
baca juga:bukan sekedar bahan tambahan masakan, air rebusan daun jeruk purut memiliki 4 manfaat penting untuk tubuh
baca juga:info pemadaman listrik di tebing tinggi dan sekitarnya, ini jadwal dan wilayah yang terdampak!
kecamatan sekayu adalah pusat pemerintahan kabupaten, pusat pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat perdagangan barang dan jasa. selain sungai lilin dan bayung lencir.
selain bahasa melayu dialek sekayu bahasa lainnya juga digunakan penduduk di wilayah ini adalah bahasa melayu dialek palembang atau juga bahasa indonesia.
dulu ada kisah dari nama sekayu ini, sebelum pemerintahan puyang depati rahmat binsa haji diangkat menjadi datuk dan pindah dari dusun soak ke pangkalan balai, cikal bakal kota sekayu bahwa dulunya di dusun soak ada persawahan yang dikenal masyarakat dengan sebutan.
pang sako di hulu dan pang sambut di hilirnya, area persawahan ini digarap oleh masyarakat dusun soak dan pangkalan balai.
setiap tahunnya dalam penggarapan sawah sering terjadi keributan antara warga dua dusun tersebut.
baca juga:kanjeng raden temenggung, gelar kehormatan dari keraton surakarta untuk pj gubernur sumsel agus fatoni
baca juga:jangan disepelekan! sakit pinggang bisa jadi adanya 5 gejala penyakit ini, yuk disimak
dan lagi-lagi puyang depati sebagai penengahnya pada masa itu puyang depati memiliki seorang adik laki-laki yang bernama sahaji dan punya sahaji memiliki anak laki-laki bernama sajidin.
sedangka  sajidin memiliki anak pernah tahaji yang dikenal dengan sebutan puyang kilat kemarau.
berfokus pada puyeng kilat kemarau ini beliau memiliki tiga putri nan cantik jelita bernama tas-limah, tas-syak-iyah dan sak-ayu.
nah, dari ketiga putri tak haji yang tercantik adalah sak ayu putrinya nan cantik jelita inilah yang paling sering turun ke sawah dan saat panen banyak memperoleh hasil.
tapi saat beranjak dewasa sak ayu jarang diajak ke sawah maka kenyataan yang terjadi adalah hasil panen menurun.
hal tersebut terasa janggal dan menjadi perhatian orang tua dan masyarakat sekitar.
ibu dari ketiga putri tersebut bernama mahesa binti madaru pernah bermimpi bahwa salah satu anaknya memiliki tuah padi dan mimpi itupun diceritakan pada puyang depati.
baca juga:ahli: 'kretek-kretek' leher dan jari bukanlah kebiasaan baik, ini alasannya!
baca juga:ciwi-ciwi wajib tau! 4 produk kosmetik ini mengandung zat pemicu kanker, apa saja mereknya?
kemudian puyang depati memohon petunjuk dari sang kuasa agar mendapat pencerahan.
tak lama dari itu diyakini puyang depati mendapatkan pencerahan dari sang kholik bahwasannya sak ayu putri dari puyang kilat kemarau.
ternyata memang benar mempunyai tuah padi atau keberuntungan dalam hal berladang atau bersawah. sejak saat itu masyarakat percaya bahwa kalau ingin panen berhasil, mereka harus mengajak saayu turun ke sawah.
untuk menurunkan bibit dan minta didoakan agar bibit yang ditanam terhindar dari penyakit dan berbuah banyak.
itu pun memang benar adanya akhirnya tersebarlah ke seantero dusun dan sampai sekarang masyarakat masih mempercayai tuah padi ini, seluruh areal persawahan pang sako setiap tahunnya berhasil panen dengan berlimpah ruah.
masyarakat banyak berterima kasih pada sak ayu, masyarakat merasakan manfaatnya maka areal persawahan pangsako digelari masyarakat dengan istilah semangat padi putri sak ayu.
baca juga:mpm pimpinan daerah muhammadiyah palembang panen perdana kebun hidroponik
lama-kelamaan areal ini terus berkembang dan mulai didirikan perumahan disekitar pinggiran sungai musi, mulai dari sekitar area terusan simpit sampai ke arah hulunya.
singkat cerita pada tahun 1745 masehi, masyarakat mulai membangun perkampungan dan pertanian dan kedua dusun terdahulu diganti namanya oleh puyang depati menjadi sak ayu atau sekayu.
puyang depati diangkat menjadi mantri marga melayu, maka ibu kota marga menteri melayu diberi nama sak ayu. lambat laun masyarakat mulai menyebut ibu kota marga tersebut menjadi sekayu.
imilah review mengenai kota sekayu terima kasih telah menyimak jangan lupa comment ya. sampai jumpa si segmen berikutnya, wasalam.
(tommy)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Sumatera Ekspres 21 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan