Pancaroba, Waspada Puting Beliung, Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat

Senin 04 Mar 2024 - 19:27 WIB
Reporter : Ardila
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel masih mewaspadai potensi bencana pada Maret ini. Pasalnya, bulan ini diprediksi terjadi peningkatan cuaca ekstrem, sehingga BPBD terus melakukan persiapan dan langkah-langkah antisipasi bencana hidrometeorologi.

Kepala Pelakasana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengatakan, sesuai prediksi BMKG, wilayah Sumsel akan kembali menghadapi kerawanan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan puting beliung di bulan ini. 

"Sesuai prediksi BMKG Maret ini ada potensi dan kerawanan bencana hidrometeorologi di Sumsel, apalagi saat ini musim pancaroba (musim peralihan April-Mei). Potensi terjadinya puting beliung sangat tinggi, sehingga kita harus waspada puting beliung,” katanya ditemui koran ini di Kantor Pemprov Sumsel, kemarin. 

Namun pihaknya tak bisa prediksi kapan terjadi bencana puting beliung, yang jelas ada potensi saat terjadinya peralihan iklim lantaran tekanan. "Sekarang kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk waspada," bebernya. Langkah antisipasi BPBD seperti mempersiapkan personel, peralatan dan logistik di kabupaten/kota yang rawan bencana. "Kita sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal tersebut," ulas dia. 

BACA JUGA:Rahasia Sehat Anak di Musim Pancaroba, Begini Tips Unik dari Ahli Kesehatan!

BACA JUGA:Waspada Amukan Puting Beliung, Masuk Pancaroba, Sumsel Potensi Cuaca Ekstrem

BPBD Sumsel juga sudah menyampaikan kepada BPBD kabupaten/kota agar siaga dan ikut antisiapasi kerawanan bencana ekstrem. Sejauh ini untuk peta rawan bencana di Sumsel, Iqbal menjelaskan ada beberapa daerah di Sumsel seperti OKU Raya, Palembang, Mura, Muratara, Banyuasin, dan OI. 

“Sudah kita petakan wilayah rawan bencana dan kami sebagai koordinator melengkapi peralatan dan menyiapakan bantuan. Dalam waktu dekat kita berikan bantuan peralatan dan logistik ke kabupaten/kota,” tegas Iqbal. Ia menambahkan saat ini status Sumsel masih siaga dan kondisi itu terus dipantau. "Kalau terjadi peningkatan, kita tanggap bencana (darurat)," ulas dia.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang, Veronica Sinta mengatakan model prakiraan cuaca terus dimonitor. Pihaknya melihat sepekan ini diprakirakan terdapat potensi hujan di Sumsel. "Hampir semua wilayah di Sumsel. Hari hujan sering atau hampir setiap hari hujan,” katanya.

BACA JUGA:Pancaroba, Marak Balita ISPA

BACA JUGA:Musim Pancaroba, Waspada Bencana

Menurutnya, intensitas bervariasi dari ringan hingga lebat, disertai angin kencang/puting beliung, dan petir. "Namun perlu diwaspadai akumulasi hujan yang telah terjadi berhari-hari dapat menyebabkan banjir/genangan lambat surut dan kerentanan tanah untuk longsor. Waspadai juga daerah/titik-titik rawan banjir/genangan air, perlancar saluran air, dan jaga kebersihan drainase," papar dia.

Kata dia, cuaca yang seperti ini dipengaruhi pola angin kovergensi dan sirkulasi di sekitar Sumsel, ditambah dinamika atmosfer MJO yang sedang aktif di wilayah Indonesia bagian barat, juga monsun Asia yang masih aktif menyebabkan pertumbuhan awan hujan semakin intensif sepekan ini. (yun/fad)

 

Kategori :