SUMATERAEKSPRES.ID - Dulu cerita heroik seperti petarung silat sering kita baca maupun dengar. Diantaranya perlawanan penjajah oleh kesuma bangsa.
Sebelum timbulnya TKR, TRI dan TNI, masyarakat melawan penjajah seadanya. Menggunakan tombak atau bambu runcing, pedang, golok hingga senjata tajam lainnya.
Bahkan silat juga merupakan salah satu perlambang alat untuk melawan penjajah. sumateraekspres.id, mengajak pembaca kembali mengenang salah satu sosok yang heroic mampu melawan penjajah dengan seni beladiri silat.
Melansir Vice.com, Si Pitung, dengan heroiknya melawan para penjajah.
Dan Si Pitung berasal dari kampung Marunda merupakan salah satu khazanah budaya perlambang orang Betawi melawan para penjajah agar keluar dari bumi Nusantara ini.
Bahkan seni silat sosok Robinhoodnya Indonesia, hingga kini tetap dipertahankan serta dilestarikan di negeri tercinta ini.
BACA JUGA:Cegah Miskomunikasi Antar Instansi, Pj Bupati Lahat Beri Wejangan Begini!
BACA JUGA:Pimpin Sertijab Kabag Ren, Kapolres Lahat Beri Pesan Begini!
Sedikit membangun kenangan, Si Pitung sendiri merupakan pesilat legendaris dari era kolonial Hindia Belanda.
Banyak orang menyamakan tindakannya dengan Robin Hood. Bang Pitung semasa hidupnya rajin merampok iring-iringan kapal Kongsi Dagang Hinda Belanda (VOC), lalu membagikan jarahannya kepada warga Batavia yang melarat.
Ada banyak sumber yang berusaha menjelaskan sosok Si Pitung.
Beberapa versi legenda menjabarkan bahwa Pitung merupakan jawara yang sempat lama tinggal di kampung Marunda, Jakarta Utara, walaupun lahir di Rawa Belong.
Nama aslinya, berdasarkan telaah sejarawan Belanda Margreet Van Tiil, adalah Salihoen. Rumah di kawasan Marunda, yang menjadi tempat persembunyian Pitung selama dikejar aparat Hindia Belanda, sekarang ditetapkan sebagai cagar budaya.
BACA JUGA:Sampah Jadi Masalah? Ecobrick Bisa Jadi Solusinya