Ia menambahkan, selama ini peningkatan produksi pangan pada lahan rawa memang belum dilakukan secara optimal. Untuk itu, program optimalisasi lahan rawa dari Kementan RI ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen.
Lahan rawa pada umumnya mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat menghasilkan padi saat musim kemarau (off season), saat agroekosistem lainnya seperti sawah irigasi dan tadah hujan mengalami kekeringan. Menjadi sebuah kebanggaan karena Kementan mendukung pengembangan 100 ribu hektare rawa di Sumsel menjadi lahan pertanian modern.
Ditambahkan Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, sektor pertanian merupakan salah satu potensi andalan Kabupaten Banyuasin. Apalagi dengan luas baku sawah 174.371 hektare. Terdiri dari 150.643 hektare sawah pasang surut dan 23.728 hektare sawah lebak. "Khusus di Kecamatan Muara Telang, luas lahan sawah rawa pasang surutnya 22.511 hektare," katanya.
Dia menambahkan, semuanya sudah rutin tanam dua kali dalam setahun. Bahkan ada sebagian petani yang membiasakan tanam tiga kali dalam setahun dengan jenis padi IP 300. "Kecamatan Muara Telang salah satu yang terus berkontribusi terhadap peningkatan produksi beras," imbuhnya.
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian OKU Timur untuk Mencapai Target 1 Juta Ton GKP
BACA JUGA:Mantan Kadis Pertanian OKU Selatan Ajukan PK, Ini Kasusnya!
Diketahui, lahan sawah rawa di Sumsel luasnya 340.486 hektare. Yang masuk kegiatan optimasi lahan rawa seluas 98.400 hektare. Sebarannya, di Kabupaten Banyuasin 22.000 hektare, OKI mencapai 65.000 hektare, OKU Timur 5.000 hektare, Ogan Ilir 4.000 hektare, dan Muara Enim 2.400 hektare.
Sumsel sendiri menargetkan bisa menjadi daerah penghasil beras terbesar nomor dua di Indonesia. Saat ini produksi padi Sumsel masuk dalam peringkat lima besar secara nasional.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumsel, Bambang Pramono pada November 2023 lalu di akhir tahun 2023 seluas 100 ribu hektar lahan baru siap garap. Sedangkan 2024 tambah 100 ribu hektar lagi.
"Sumsel kebagian jatah 100 ribu hectare. Namun Pak Gubernur optimis jika perluasan tersebut digarap menjadi 200 ribu hektare," jelasnya. Saat ini, produksi beras di Sumsel 1,5 juta ton. Jika terwujud penambahan lahan sawah baru 200 ribu hectare, maka target produksi beras 3 juta ton bisa tercapai. (qda/)