Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian OKU Timur untuk Mencapai Target 1 Juta Ton GKP

SERENTAK: Dinas Pertanian OKU Timur melakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) secara serentak. FOTO: KHOLID/SUMEKS--

MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID – OKU Timur dikenal sebagai wilayah lumbung pangan. Karenanya, Pemkab OKUT menargatekan 1 juta ton gabah kering panen (GKP) tahun 2024 ini.

Untuk mewujudkan target tersebut Dinas Pertanian melakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) secara serentak.

BACA JUGA:Serahkan Dana Desa 2024 Sebesar Rp261,8 Miliar ke Kades Se-OKU Timur, Bupati Enos Ingatkan Hal Ini!

BACA JUGA:Harga Batu Bata Turun, Pengrajin di OKU Timur Sebut Faktor Ekonomi Tidak Stabil

Gerakan pengendalian OPT ini dilakukan Dinas Pertanian bersama kepala LPHP, penyuluh dan masyarakat di Desa Karang Binangun 1, Kecamatan Belitang Madang Raya, Selasa 20 Februari 2024.

Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Junadi SP MM mengatakan, gerakan pengendalian OPT penggerek batang padi ini dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH).

"Ada 317 hektar lahan di Desa Karang Binangun yang kita adakan pengendalian. Namun yang mempunyai dampak hama sundep hanya seluas 70 hektar," katanya.

Tujuannya, kata Junadi, agar tanaman padi masyarakat tumbuh subur dan tidak terserang hama. Dengan demikian, dìharapkan hasil panen dapat meningkat.

‘’Gerakan pengendalian OPT ini salah satu langkah kita dalam membantu para petani. Sehingga dapat meminimalisir dampak serangan hama," jelas Junadi.

Junadi berharap, masa tanam awal tahun ini tanaman padi petani bisa panen dengan maksimal.  Sebab, saat ini kebutuhan pupuk dirasa sudah sangat cukup.

Hal ini berkat adanya upaya Bupati OKU Timur dalam menyikapi kelangkaan pupuk. ‘’Jadi, petani yang tergabung dalam kelompok tani, dìpastikan mendapatkan pupuk subsidi sesuai dengan jatahnya masing-masing,’’ katanya.

Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan pupuk petani lainnya, saat ini Pemkab OKU Timur telah memproduksi Pupuk Cair Organik (POC) BioEnos. 

POC ini merupakan hasil pemanfaatan limbah sampah yang dìolah menggunakan berbagai campuran alami lainnya.

"POC ini juga kita bagikan secara gratis kepada para petani melalui kelompok masing-masing. Ini bentuk perhatian pak Bupati untuk petani," papar Junadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan