PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya mengamankan pasokan beras dan meredam spekulasi harga, sejumlah instansi di Palembang terus melakukan pengecekan dan sosialisasi.
Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri yang sebelumnya telah melakukan inspeksi di toko ritel modern dan pabrik beras, kembali mengunjungi Pasar Tradisional dan Pelabuhan Boom Baru untuk memantau ketersediaan stok beras.
Termasuk melihat langsung beras asal Thailand yang bongkat muat di Pelabuhan Palembang.
Ketua Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kombes Pol M Barly Ramadhani,SIK,SH,MH bersama Kombes Pol Dover Christian,SIK,SH,MH, menyatakan bahwa stok beras masih melimpah, baik yang sedang dalam proses bongkar muat di pelabuhan maupun yang masih berada di dalam kapal di ambang luar.
BACA JUGA:Klaim Harga Beras Sudah Turun, Beras Premium Dijual Rp15 Ribu/Kg
BACA JUGA:Bantuan Beras 10 Kg Diperpanjang hingga Juni 2024, Syaratnya Mencengangkan!
"Beras masih cukup banyak, tidak perlu khawatir akan kelangkaan," ujar Barly Ramadhani.
Sebelumnya, tim Satgas juga melakukan pengecekan harga beras di Pasar Km-5 dan Pasar Lemabang. Manager Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Kanwil Bulog Sumsel Babel, Rinaldy Pratama, mengungkapkan bahwa harga beras turun signifikan, antara Rp500 hingga Rp1000 per kilogram.
"Kemungkinan harga akan terus turun menjelang masa panen," tambahnya.
Rinaldy juga menyebutkan bahwa stok beras di Kanwil Sumsel Babel mencapai 3.200 ton di dalam gudang, dengan tambahan 21 ton yang sedang dalam proses bongkar muat di pelabuhan.
Selain itu, masih ada 9 ton beras yang menunggu untuk dibongkar di kapal di ambang luar Perairan Sungai Musi.
Dengan demikian, langkah-langkah pengawasan dan sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai instansi terbukti berhasil menjaga stabilitas pasokan beras di Palembang.
Masyarakat dapat bernafas lega dengan turunnya harga beras dan ketersediaan stok yang cukup hingga beberapa bulan ke depan.