BACA JUGA:Ini Alasan Dinas Pertanian OKU Mendorong Warga Menanam Bawang Merah
Benih Bebas Penyakit: Penggunaan benih bawang merah yang bebas penyakit sangat penting. Benih harus berasal dari tanaman sehat, tidak keropos, dan tidak memiliki luka pada kulit atau terkelupas. Benih yang berkualitas dapat mengurangi risiko infeksi.
2. Pengendalian Lingkungan
Drainase yang Baik: Menjaga lahan agar tidak tergenang air dengan membuat drainase yang baik adalah langkah penting dalam mencegah kondisi yang mendukung pertumbuhan cendawan penyebab penyakit.
3. Pengendalian Biologis
Penggunaan Pupuk Organik: Menggunakan pupuk organik dengan penambahan agens hayati Thricoderma sp pada setiap lubang tanam dapat membantu mengendalikan penyakit secara alami.
4. Pengendalian Fisik/Mekanis
Sanitasi: Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi adalah langkah penting dalam menghentikan penyebaran penyakit. Sisa-sisa tanaman yang sakit juga harus dibakar.
5. Pengendalian Kimiawi
Penyemprotan Fungisida: Jika serangan penyakit sudah mencapai ambang ekonomi, pengendalian kimia dapat diterapkan. Fungisida dengan bahan aktif seperti klorotalonil, mankoseb, promineb, dan difenokonazol dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit.
Penyakit bercak ungu bawang merah atau trotol pada dapat menyebabkan kerusakan yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Penting bagi petani untuk mengenali gejala penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang sesuai.
Dengan pengendalian yang baik, tanaman bawang merah dapat terhindar dari serangan penyakit dan hasil panen dapat tetap optimal.