SUMATERAEKSPRES.ID - Menghirup aroma harum secangkir kopi atau meneguk minuman berenergi telah menjadi kebiasaan untuk menambah semangat saat menjalani aktivitas, termasuk di lapangan olahraga.
Namun, perlu dipertanyakan apakah tingkat kafein dalam kopi atau minuman berenergi aman bagi para atlet.
Apakah ada kemungkinan bahwa hal itu bisa dianggap sebagai doping?
Baru-baru ini, Anti Doping Indonesia (IADO) melakukan peninjauan kembali. Sejak 2005, kopi tidak lagi dianggap sebagai zat yang dilarang.
Namun, ada pengecualian tergantung pada jumlah kafein yang dikonsumsi.
Sebelumnya, kafein merupakan bahan terlarang bagi atlet, tetapi larangan itu dicabut pada tahun 2003 untuk menghindari atlet yang mengonsumsi minuman berkafein seperti cola atau kopi dinyatakan positif mengandung zat terlarang.
BACA JUGA:5 Negara yang Pernah Melarang Konsumsi Kopi di Masa Lalu, Nomor 2 Punya Hukuman yang Mengerikan
BACA JUGA:Ini Aturan dan Cara Minum Kopi untuk Penderita Maag
Manfaat Kopi untuk Kesehatan
Manfaat kesehatan kopi tidak dapat disangkal. Kafein dalam kopi telah terbukti memiliki efek positif pada konsentrasi, meningkatkan mood, bahkan mengurangi risiko depresi.
Namun, jika kafein dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, ini dapat membahayakan, terutama bagi atlet karena dapat menyebabkan hasil tes doping positif.
Kopi bukan satu-satunya sumber kafein; ada juga teh, cokelat, dan minuman berenergi.
BACA JUGA:3 Manfaat Kopi untuk Menjaga Kesehatan Rambut dan Menghilangkan Uban, Begini Cara Membuatnya
BACA JUGA:7 Manfaat Ampas Kopi Bagi Tanaman, Nomor 4 Ramah Lingkungan
Namun, menurut laporan yang diterbitkan oleh Collegiate & Professional Sports Dietitians Association (CPSDA), peningkatan kandungan kafein tidak selalu lebih baik.