PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk Program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Tahun Anggaran 2024.
Pengumuman ini dilakukan secara simbolis dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Program Kemandirian Pesantren di Jakarta.
Menurut Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Gofur, program ini ditujukan bagi pesantren yang belum pernah menerima bantuan serupa sebelumnya.
Selain bantuan finansial, pesantren penerima juga akan mendapatkan pendampingan.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Pendaftaran Beasiswa KSE Dibuka, Sasar 30 Ribu Mahasiswa dari 35 Kampus, Ini Daftarnya
"Pendaftaran bantuan telah dibuka melalui aplikasi PUSAKA dan SIMBA, dimulai sejak hari ini," ungkap Waryono, yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Kemandirian Pesantren.
Proses pengajuan program ini berlangsung dari 23 Februari hingga 8 Maret 2024. Pondok pesantren yang berminat dapat mengajukan proposal melalui aplikasi Superapss PUSAKA atau website aplikasi bantuan SIMBA Pdpontren. Pengajuan dilakukan secara digital.
Basnang Said, Kepala Subdit Pendidikan Pesantren, menekankan pentingnya persiapan proposal yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan.
Profil bisnis yang diajukan akan menjadi faktor penentu dalam persetujuan bantuan.
BACA JUGA:170 Lembaga Amil Zakat yang Kantongi Izin Kemenag, Awas Jangan Sampai Salah Salurkan Zakat Yah!
BACA JUGA:9 Ikhtiar Kemenag Tingkatkan Layanan Haji Ramah Lansia, Mitigasi Risiko Berhaji 2024
"Sementara itu, Rakor dilakukan untuk menyempurnakan skema pendidikan dan pelatihan bagi calon penerima manfaat bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren," tambah Basnang Said.
Program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren merupakan bagian dari program Kemandirian Pesantren yang digagas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sejak tahun 2021.
Pada tahun 2024, program ini bertujuan untuk menggalakkan semangat "Tahun Kemandirian Pesantren Berkelanjutan", dengan target replikasi model kemandirian pada ribuan pesantren serta pembangunan jejaring bisnis.