9 Ikhtiar Kemenag Tingkatkan Layanan Haji Ramah Lansia, Mitigasi Risiko Berhaji 2024

Kamis 22 Feb 2024 - 17:20 WIB
Reporter : Martha
Editor : Martha

BACA JUGA:PHD Di-training seperti Petugas Haji Kloter

BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Burung Dara di Mekkah: Dari Tradisi, Simbol, Hingga Kaitannya dengan Bulan Haji!

7.Mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji

8.Melibatkan jemaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jemaah lansia

9.Menjalin sinergi lintas pihak dalam penyediaan kursi roda.

“Kita perlu mematangkan program Haji Ramah Lansia mulai dari sebelum jemaah berangkat, saat mereka di Arab Saudi, serta saat kepulangan atau setelah berhaji,” sambungnya.

BACA JUGA:Cegah Kram di Pesawat, JCH Dapat Materi Senam saat Pelaksanaan Manasik Haji. Bisa Untuk semua Umur

BACA JUGA:Berikut Jadwal Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2024, Kloter Pertama Terbang Tanggal Ini Nih

Dikatakan Hilman, Haji Ramah Lansia menjadi perhatian dari Pemerintah seiring dengan proyeksi masa depan jemaah haji yang lansianya akan terus bertambah.

“Ini luar biasa. Baru setahun diterapkan dan direspons dengan baik. Ini menjadi catatan dari Menag untuk  bisa terus dikembangkan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk memperbaiki seluruh proses bisnis Haji Ramah Lansia, mulai dari filosofi, konsep dasar, program, dan layanan,”  ucap dia.

Selain penguatan program, Hilman juga menyinggung mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M.

Menurutnya, skenario kedaruratan perlu disiapkan sejak awal, termasuk upaya mengefektifkan komunikasi dalam memitigasi semua potensi persoalan.

BACA JUGA:Uang Pas-pasan dan Ingin Melaksanakan Haji. Jangan Khawatir, Haji Backpacker Solusinya

BACA JUGA:Ini Provinsi Dengan Waktu Tunggu Berhaji Terlama di Indonesia.Sumsel Nomor Berapa?

“Kita perlu membangun akses dan relasi yang baik dangan tim Saudi, termasuk keamanan. Jika memungkinkan menghadirkan tim Kementerian Haji dalam pelatihan petugas haji agar mereka bisa menjelaskan situasi dan kebijakan di Saudi,” bebernya.

Diupayakan juga menggelar training bersama di Tanah Suci dengan tim Arab Saudi yang akan menangani Indonesia. "Dengan begitu akan terjadi kesamaan persepsi dalam melayani jemaah haji,” imbuh dia.

Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221.000. Selain itu. Kemudian mendapat tambahan kuota sebesar 20.000 orang sehingga totalnya 241.000 jemaah.

Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haj reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler tahun ini yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas jumlahnya sekitar 45.000.

BACA JUGA:Haji Khusus Dikenai Biaya US$ 16.500

BACA JUGA:Calon Jemaah Haji 2024 Wajib Simak! Ini Syarat, Rukun dan Persiapan yang Harus Diketahui

Berbeda dengan musim haji 2023, tahun ini diterapkan kebijakan istithaah sebagai syarat pelunasan. Sehingga, jemaah yang dapat melunasi biaya haji, harus memenuhi syarat istithaah kesehatan terlebih dahulu. “Ini menjadi ikhtiar kami. Semoga, kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebib baik,” tandasnya.

Hadir, Sekretaris Ditjen PHU Ahmad Abdullah, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Diraktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, perwakilan dari Kementerian Kesehatan, TNI, BNPB, dan sejumlah pejabat Eselon III Ditjen PHU.(*)

Kategori :