BACA JUGA:Ayo Terapkan Gaya Hidup ‘Cerdik’
BACA JUGA:Wajib Tahu, Begini Pengaruh Pembesaran Prostat pada Pria
Kerap kali, kanker prostat ditemukan melalui operasi prostat atau penyakit prostat jinak lainnya.
Kalau hanya melakukan pemeriksaan tersebut maka kelenjar prostat hanya dikerok, sehingga diperlukan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
“Yang paling bagus adalah menemukan kanker prostat dengan cara biopsi, memasukkan satu jarum kecil, tentu dengan pembiusan. Jarumnya ada yang lewat dubur atau selangkangan,” ujarnya.
Terkait pernyataan bahwa biopsi menyebabkan penyebaran pada kanker, sebenarnya hal tersebut tidak benar atau hoaks belaka.
Faktanya, menurut Agus penyebaran kanker terjadi ketika seseorang memang sudah berada pada stadium lanjut sebelum menjalani biopsi.
BACA JUGA:Kanker Prostat, Diagnosis hingga Efek Samping
BACA JUGA:Testosteron Prostat
Dengan biopsi justru dapat diketahui stadium pasti dari kanker tersebut yang memungkinkan penanganan tepat seperti operasi pengangkatan seluruh kelenjar prostat pada stadium awal.
Berbeda dengan prosedur dikerok yang tidak mengangkat semua kelenjar.
Karenanya, biopsi, terutama pada stadium awal, merupakan langkah ideal untuk penanganan kanker prostat.(lia)