PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga beras premium mengalami kenaikan, namun Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumsel menegaskan stok beras aman di Sumsel, bahkan mampu bertahan hingga 3 bulan ke depan.
"Stok beras aman dan cukup untuk tiga bulan ke depan," kata Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel, Mohammad Alexander.
BACA JUGA:Beras Premium Langka, Bakal Sidak Pasar
BACA JUGA:Terima Beras Impor Thailand, Masuk Bulog sejak Awal Tahun, Harga Bergejolak Jelang Ramadan
Kendati begitu, ia mengimbau masyarakat tetap tenang, jangan panic buying. "Belilah beras sesuai kebutuhan, masyarakat tak perlu panik dan khawatir mengenai ketersediaan beras apalagi jelang Ramadan ini, karena stok beras di gudang Bulog aman," lanjutnya. Bahkan, Alex menekankan pasokan beras aman hingga Ramadan.
"Insya Allah buat beras bantuan pangan, SPHP, dan persiapan Ramadan juga sangat cukup," tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Ruzuan Effendi, memastikan pasokan beras di Sumsel aman, apalagi saat ini musim panen. Saat ini ada 70 ribu ton lebih.
Di Bulog ada 40 ribu ton dan tak lama lagi masuk beras 11 ribu ton. "Jadi stok aman, karena memang permintaan tinggi," tegasnya.
Ia juga memastikan pasokan aman hingga Ramadan nanti. Namun begitu Ruzuan pun menekan agar masyarakat membeli beras sesuai kebutuhan. "Masyarakat jangan khawatir beras aman dan jangan panic buying," pintanya.
Kepala Biro Ekonomi Sumsel, Hengky Putrawan menambahkan beras produksi Sumsel dibawa ke daerah lain lantaran juga terdampak banjir di Pulau Jawa.
"Beberapa waktu lalu daerah Banyuasin panen, tapi hasilnya dibawa ke luar daerah karena kondisi saat ini," kata dia.
Kendati begitu, pihaknya memastikan pasokan aman dan tidak ada masalah. "Kalau informasi dari Bulog, pasokan aman," ulas dia.
Untuk menstabilkan harga pihaknya terus melakukan operasi pasar bersama instansi terkait dengan menggelar pasar murah seminggu 3 kali, yakni Senin, Selasa dan Kamis.
BACA JUGA:Kok Bisa? Presiden Tegaskan Stok Berlimpah, Menko Perekonomian Pastikan Impor 1,6 Juta Ton Beras
BACA JUGA:HET Beras Premium Tak Diubah, Bapanas Sebut Masalah di Biaya Produksi