Kejar Penyerapan Beras 40.500 Ton

BERAS IMPOR: Pasokan beras impor untuk stok gudang Bulog Sumsel masuk melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang. Selain beras impor, Bulog memenuhi stok beras dengan memaksimalkan penyerapan beras petani. FOTO : EVAN ZUMARLI/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumsel mendorong penyerapan beras di Provinsi Sumsel mengingat potensi beras cukup besar. Bahkan Sumsel berkontribusi secara nasional untuk pengadaan stok nasional, namun sayang serapannya masih rendah.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan kontribusi pengadaan stok beras di Sumsel cukup tinggi. b"Sumsel memiliki posisi istimewa karena secara nasional provinsi ini nomor empat yang berkontribusi pada pengadaan stok di Bulog," katanya, kemarin. 

BACA JUGA:Naikkan HPP Gabah Kering Panen, Bulog Optimalkan Penyerapan Beras Dalam Negeri

BACA JUGA:Bulog Jamin Stok Harga Pangan Aman, hingga Hari Raya Idul Fitri

Menurut Bayu, daerah penghasil beras di Sumsel seperti Kabupaten Banyuasin, OKU, OKI, Ogan Ilir, dan sekitarnya. "Cukup banyak. Target tahun ini pengadaan beras di Sumsel sebanyak 40.500 ton dan realisasi baru 5.400 ton setara beras," tegasnya.

Karenanya pihaknya mengajak para mitra Bulog seperti perusahaan penggilingan untuk memaksimalkannya. "Kita bahas beberapa hal, termasuk tantangan yang harus dihadapi," ungkap Bayu.

Beberapa tantangan yang dihadapi pengusaha padi di Sumsel seperti panen berjalan banyak tapi waktunya pendek atau cepat sehingga hasil panen beras rebutan.

Kemudian dugaan masalah pupuk dan periode tanam mundur yang berakibat pada kualitas beras kurang bagus. Broken lebih dari ketentuan yaitu 20 persen, ada yang 20-35 persen.  

"Dua itu menjadi tantangan serius yang dihadapi pengusaha penggilingan. Untuk itu kita akan berusaha semaksimal mungkin supaya target  40.500 ton pengadaan beras dari Sumsel tahun ini dapat tercapai," katanya. 

Ia mengatakan Bulog akan melakukan semua cara untuk bisa melakukan pengadaan dalam negeri, seperti membuka gudang untuk pasokan gabah bekerja sama dengan penggilingan yang memiliki silo.

Kemudian mengembangkan program jemput bola membeli gabah beras ke petani secara langsung untuk mengoptimalkan pengadaan. "Nantinya ada tim yang turun langsung ke petani untuk melihat kondisinya, membeli dan membayar secara langsung ke petani, pengepul dan lain-lain," papar dia.

Ke depan, masih kata dia, kepada para petani mari bekerjasama meningkatkan produktivitas dan kualitas gabah atau padi sehingga masa yang akan datang petani mendapatkan harga tinggi. "Ini memang menjadi PR bersama untuk meningkatkan produktivitas dan kulitas beras," tuturnya.

Bulog pun bertekad akan ada program mitra petani. Jadi nantinya disediakan pupuk, bibit, dan diberikan pendamping kepada petani supaya bisa meningkatkan kualitas padinya.

BACA JUGA:Bulog Intervensi Harga Beras di Pasar

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan