Beras Premium Langka, Bakal Sidak Pasar
CEK HARGA : Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengecek harga daging ayam ras di Pasar Lemabang, kemarin. Dewa memastikan harga tetap terkendali jelang bulan Ramadan. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS--
SUMATERAEKSPRES.ID - HARGA beras premium sulit didapat. Pemicunya retail modern atau penyalur menunda membeli beras premium dari produsen lantaran harga yang tinggi sehingga retail kesulitan menjual harga beras premium sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemprov Sumsel melalui Biro Ekonomi Sumsel bergerak cepat dengan segera melakukan sidak pasar.
BACA JUGA:Terima Beras Impor Thailand, Masuk Bulog sejak Awal Tahun, Harga Bergejolak Jelang Ramadan
BACA JUGA:HET Beras Premium Tak Diubah, Bapanas Sebut Masalah di Biaya Produksi
"Kami baru rapat terkait hal itu (beras premium langka, red) bersama pihak terkait. Rencananya kami akan sidak pasar," katanya, kemarin.
Ia mengatakan sidak tersebut akan dilakukan bersama Satgas Pangan. Hal ini untuk memastikan tak ada penimbunan atau hal-hal yang membuat harga pangan bergejolak.
"Akan kami cek dulu, tapi ada beberapa dugaan," papar dia. Di antaranya, beras produksi Sumsel dibawa ke daerah lain lantaran dampak banjir di Pulau Jawa.
"Beberapa waktu lalu daerah Banyuasin panen, tapi hasilnya dibawa ke luar karena kondisi saat ini," kata dia.
Kendati begitu, kata dia, pihaknya memastikan pasokan aman dan tidak ada masalah tapi memang ada masalah di daerah lain sehingga distribusi beras dibawa ke Jawa.
"Kalau informasi dari Bulog, pasokan aman," ulas dia. Untuk menstabilkan harga, pihaknya juga terus melakukan operasi pasar bersama instansi terkait dengan mengelar pasar murah seminggu 3 kali, yakni Senin, Selasa, dan Kamis.
"Program ini digelar serentak se-Sumsel melibatkan BUMN/BUMD," bebernya.
Bahkan, kata dia, pihaknya bersama BI dan 39 perbankan di Sumsel juga segera mengelar pasar murah.
"Nanti sistemnya gimana terserah apakah subsidi dari program CSR dan sebagainya, yang pasti pangan dijual lebih murah ke masyarakat," imbuhnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi menambahkan total ada 39 perbankan di Sumsel setuju mendukung gelaran pasar murah.