Simak 4 Jenis Tes dalam Pemeriksaan Penyakit TBC

Rabu 14 Feb 2024 - 18:19 WIB
Reporter : Irvan Bahri
Editor : Irvan Bahri

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Banyak masyarakat tidak memahami tentang tuberkulosis. Padahal penyakit tersebut bisa dideteksi karena bakteri dapat bersifat tidak aktif menginfeksi organ paru.

Melakukan pemeriksaan TBC sangatlah penting. Apalagi kalau kamu memiliki risiko tinggi tertular masalah kesehatan ini.

Penyakit TBC menular melalui udara. Ketika pengidap bersin atau batuk, ia akan mengeluarkan percikan dahak atau droplet yang telah terdapat bakteri penyebab tuberkulosis.

Droplet ini memiliki ketahanan di udara hingga beberapa waktu.

BACA JUGA:Bak Disambar Petir Siang Bolong Ketika Didiagsonis Positif TBC? Jangan Panik, Disiplin Lakukan Tahapan Ini..

BACA JUGA:Warga Binaan Rutan Screening TBC

Ketika droplet terhirup oleh orang lain, bakteri selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang menghirup melalui saluran napas atas atau mulut.

Tak sedikit orang telah mengalami paparan bakteri penyebab TBC yang tidak menunjukkan gejala. Ini berarti, bakteri penyebab TBC dalam kondisi tidak aktif.

Terdapat faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terinfeksi penyakit TBC. Inilah mengapa, pemeriksaan TBC penting untuk dilakukan.

Dengan demikian, dokter dapat memutuskan apakah perlu dilakukan pengobatan atau tidak.

BACA JUGA:Anak yang Alami Stunting, Rentan Kena TBC, Benarkah?

BACA JUGA:Stunting, Malaria hingga TBC

Sebelum masuk pada pemeriksaan medis, dokter akan bertanya tentang kemungkinan adanya faktor risiko.

Pertanyaan lainnya termasuk apakah kamu pernah melakukan kontak dengan pengidap, pernah melakukan perjalanan ke kawasan endemik TBC, dan pekerjaan serta aktivitas sehari-hari.

Selain itu, dokter juga mungkin bertanya apakah kamu punya kondisi medis tertentu yang berdampak pada penurunan imunitas tubuh, seperti diabetes atau HIV.

Lalu, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa apakah terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening.

BACA JUGA:Inovasi Aster Puskesmas OPI Deteksi Dini TBC

BACA JUGA:Warga Binaan Rutan Screening TBC

Kemudian pemeriksaan dilanjutkan pada organ paru dengan bantuan stetoskop ketika kamu bernapas.

Jika ternyata dokter mendapati adanya indikasi TBC, pemeriksaan penunjang tentu dibutuhkan.

Simak jenis pemeriksaan TBC yang dilakukan untuk menguatkan diagnosis.

1. Tes Mantoux

BACA JUGA:Penyakit Tanaman Pakcoy: Identifikasi, Pencegahan, dan Penanggulangan yang Tepat Agar Panen Tetap Optimal!

BACA JUGA:Waspada! 5 Penyakit yang Sering Mengintai Ikan Mas Koki dan Cara Mengatasinya

Tes mantoux tuberculin skin atau disebut juga tes kulit, menjadi pemeriksaan medis yang paling sering dilakukan untuk mendeteksi adanya tuberkulosis.

Pemeriksaan TBC ini dilakukan dengan memasukkan cairan tuberkulin pada bagian bawah lengan melalui suntikan.

Setelahnya, kamu biasanya diminta untuk kontrol ke rumah sakit antara 48 sampai 72 jam setelah mendapatkan suntikan tuberkulin.

Apabila terdapat pengerasan atau benjolan yang disebut indurasi pada bagian tubuh, dokter akan mengukur benjolan tadi.

BACA JUGA:Harus Tahu, Inilah 4 Penyakit Umum yang Menyerang Tanaman Kemangi dan Cara Mengatasinya!

BACA JUGA:Pahami Jenis dan Penyebab Penyakit Tiroid. Penderita Umum Ditemukan

Hasil diagnosis akan tuberkulosis bergantung pada ukuran benjolan. Semakin besar area tubuh yang mengalami pembengkakan karena suntikan, semakin besar pula potensi terinfeksi bakteri tuberkulosis.

Akan tetapi, tes tuberkulin ini belum bisa menunjukkan apakah TBC yang dialami adalah aktif atau laten.

2. Rontgen Thoraks Paru

Selanjutnya adalah pemeriksaan rontgen thoraks organ paru-paru. Pemeriksaan ini bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi paru-paru dan membantu mendeteksi adanya indikasi TBC.

BACA JUGA:Waspada! Penyakit ini Sebabkan Dua Wanita Indonesia Meninggal Dalam Sehari

BACA JUGA:Mengenal Dua Tipe Diabetes dan Ciri-Ciri Kamu Terserang Penyakit Itu

Biasanya, rontgen paru akan dilakukan apabila satu spesimen pemeriksaan dahak menunjukkan hasil yang positif, dan dua spesimen lain menunjukkan hasil negatif.

Dokter juga dapat meminta kamu melakukan rontgen apabila semua hasil pemeriksaan menunjukkan hasil negatif, dan kamu sudah mendapatkan obat antibiotik non-tuberkulosis paru. Namun, tidak terjadi perbaikan.

Melalui hasil rontgen, dokter bisa mengetahui apakah ada tanda infeksi karena bakteri pada organ paru.

Hasil abnormal menunjukkan bakteri penyebab tuberkulosis menginfeksi organ paru secara aktif.

BACA JUGA:Mengenal Penyakit Umum pada Burung Kutilang dan Cara Mengatasinya dengan Efektif!

BACA JUGA:Bunga Pepaya Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Yok, Ketahui Hal ini Bisa Cegah Penyakit

Berdasarkan ulasan yang dimuat dalam RadioGraphics, disebutkan bahwa hasil pemeriksaan rontgen yang abnormal terlihat dari munculnya bagian berwarna putih, dengan bentuk tak teratur pada organ paru.

Bagian tersebut akan muncul sebagai bayangan dengan warna hitam pada hasil pemindaian.

Bagian berwarna putih ini sebenarnya adalah lesi, kerusakan pada jaringan yang muncul karena infeksi.

Semakin lebar bagian putih, semakin besar kerusakan yang terjadi karena infeksi bakteri pada paru-paru.

Kategori :