PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Apabila terdapat gejala-gejala tekanan darah tinggi yang muncul, seperti rasa cemas berlebihan, mual dan penglihatan buram, Anda harus segera ke umah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Pasalnya, gejala-gejala tersebut menunjukkan hipertensi yang Anda miliki sudah parah.
Kondisi ini umumnya disebut dengan krisis hipertensi atau hipertensi maligna, yaitu kenaikan tekanan darah secara cepat yang mencapai 180/120 mmHg atau lebih. Krisis hipertensi biasanya ditangani dengan pemberian obat melalui infus.
BACA JUGA:5 Manfaat Rebusan Air Alpukat, Salah Satunya Turunkan Darah Tinggi dan Asam Urat
BACA JUGA:Saran Makanan Sehat Untuk Pengidap Tekanan Darah Tinggi.
Bila tidak ditangani dengan segera dan tepat, ini bisa berkembang ke penyakit lainnya, seperti stroke atau serangan jantung. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sedini mungkin. Bagi orang dewasa sehat, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap dua tahun sekali.
Jika Anda memiliki prehipertensi (tekanan darah di antara 120/80 mmHg dan 140/90 mmHg), sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah satu tahun sekali atau sesuai anjuran dokter.
BACA JUGA:Cegah Darah Tinggi, Rutin Konsumsi 7 Sayuran Ini
BACA JUGA:Inilah Kehebatan 7 Buah yang Ampuh Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?
Pasalnya, seseorang yang memiliki prehipertensi berisiko mengalami hipertensi pada masa mendatang. Sementara itu, jika Anda tergolong hipertensi, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah lebih sering. Apalagi jika Anda merasakan gejala-gejala tertentu yang mengarah pada penyakit lain.
Apabila Anda tidak dapat mengunjungi dokter secara rutin, Anda mungkin dapat melakukan cek tekanan darah di puskesmas atau apotik terdekat. Anda juga dapat membeli alat pengukur tekanan darah untuk dapat digunakan di rumah.
Namun, ada baiknya untuk selalu mengonsultasikan dengan dokter mengenai pemeriksaan tekanan darah yang tepat untuk Anda. Bila Anda memiliki hipertensi, dokter biasanya akan memberikan pengobatan dengan dosis yang rendah terlebih dahulu.
Beberapa obat darah tinggi yang biasa diresepkan dokter adalah obat diuretik, obat penghambat reseptor angiotensin, beta-blocker, dan obat pereda gejala darah tinggi lainnya.
Namun, dokter juga akan meminta Anda melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat untuk menurunkan tekanan darah.
Gaya hidup sehat tersebut diantaranya melakukan olahraga rutin, diet hipertensi, serta makan lebih banyak sayur dan buah yang dapat membantu mengatasi gejala dan mencegah kenaikan tekanan darah semakin tinggi.