PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78, Pemprov Sumsel menginisiasi gerakan besar lagi. Yakni program bedah rumah serentak di 17 kabupaten/kota.
Kegiatan itu akan dirangkaikan dengan launching Gerakan Pemberian Bantuan Sanitasi se-Sumsel. Program ini diungkap Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni MSi.
Dia memimpin langsung rapat persiapan kegiatan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel secara virtual di kantornya, Senin (12/2). Fatoni mengatakan dalam pelaksanaan program bedah rumah akan didanai dari APBD, APBN atau bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PUPR, corporate social responsibility (CSR) BUMN/BUMD maupun swasta dan Baznas yang beroperasi di masing-masing wilayah.
Selain program bedah rumah, Pemprov Sumsel juga terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui pemberian bantuan sanitasi serentak. Nantinya, bantuan ini akan diberikan secara simbolis oleh Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pusat, Tri Tito Karnavian.
BACA JUGA:Bahagianya Bik Ada, Selain Dapat Bedah Rumah, Pj Bupati Muba juga Beri Bingkisan Mukena
BACA JUGA:Keluarga Alm Ustadz Untung Terima Kunci Bedah Rumah
“Jadi bupati dan wali kota silakan menyampaikan dalam forum ini berapa total rumah yang akan dibedah,” kata Fatoni. Selain itu, bupati dan wali kota juga menyiapkan bantuan sanitasi berupa kloset atau perbaikan WC di kabupaten/kota masing-masing.
Fatoni menambahkan, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini meliputi atap, lantai dan dinding (aladin). Sedangkan untuk bantuan sanitasi dalam bentuk pembangunan WC sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ke semua pemprov dan pemkab/pemkot.
“Toilet adalah cerminan kita. Kalau toilet bagus berarti rumah kita bagus. Kalau toilet di kantor bersih berarti juga kita bersih di kantor,” bebernya. Karena itu, seluruh pemerintah kabupaten/kota harus sukseskan gerakan pemberian bantuan sanitasi oleh Ketum TP PKK Pusat. “Sekaligus kita meriahkan dengan bedah rumah dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem,” tutur Fatoni.
BACA JUGA:Warga Miskin Bisa Ajukan Bedah Rumah
BACA JUGA:Weekend, Apriyadi Tinjau Bedah Rumah
Berdasarkan data yang sudah terhimpun dari masing-masing kabupaten/kota, untuk program bedah rumah berjumlah 6.089 unit. Sedangkan untuk sanitasi berjumlah 6.506 unit. Data tersebut masih bisa bertambah hingga pada saat pelaksanaan launching bedah rumah dan sanitasi WC.
“Kalau kita lihat dari data ini saja, Pak Kepala BPS sudah bisa menghitung angka ini. Dari sekian bedah rumah, sudah bisa turun kemiskinan ekstrem berapa persen. Oleh karena itu, biar cepat dirasakan, bapak/ibu segera bergerak, tapi nanti secara simbolisnya akan ada launching dan penyerahan oleh ibu ketua umum TP PKK Pusat,” tambah Fatoni.
Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto menyebut, pihaknya telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel 2023 yakni 5,08 persen. Capaian itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Terkait kemiskinan ekstrem, ukurannya mereka yang hidup setara dengan RpRp11.571,21 per kapita per hari atau Rp351.957, 40 per kapita per bulan.
“Program bedah rumah ini ribuan unit. Harapannya meskipun nanti agenda itu pada Mei, program ini bisa segera sudah mulai bertahap dilaksanakan mulai bulan ini. Sehingga bisa juga tercatat oleh BPS,” pungkas Wahyu. (*/)