BACA JUGA:Eksistensi Lembaga Survei Pemilu di Indonesia, Ini Sejarahnya
BACA JUGA:446 Ribu Prajurit Turun Tangan Bantu Pengamanan Puncak Pemilu 14 Februari. Tapi Juga Lakukan Ini
Untuk tiba di TPS di Maroubra Junction Public School, Negara Bagian New South Wales (NSW), dia harus naik bus sekitar 30 menit.
Dilanjutkan jalan kaki sekitar 10 menit. Menurut pekerja berusia 29 tahun itu, TPS di sana khusus untuk WNI yang bermukim di NSW.
Jumlah TPS ada 18. Tersebar di berbagai lokasi. “TPS-nya dekat dengan KJRI Sydney," kata dia. Beda lokasi dengan TPS istrinya di Melbourne.
Karena termasuk DPTbLN (Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri), Rifa’i harus menunggu sampai pukul 5 sore waktu setempat, baru bisa menyalurkan suaranya.
BACA JUGA:Perkuat Barisan, Amankan Pemilu
BACA JUGA:Panduan Bijak Memilih Pemimpin, Yuk Pahami Tips Strategis bagi Generasi Z di Pemilu 2024
Menunggu WNI yang masuk DPT selesai mencoblos dulu. Ia mengeluhkan panjang dan lamanya antre.
Namun, momen pemilu ini dijadikan ajang kumpul sesama orang Indonesia. "Ada bazar makanan di lapangan sekolah," tukasnya.(*)