Namun, jika penyebab BAB berdarah adalah fisura ani akibat konstipasi, mengobati konstipasi memungkinkan fisura tersebut sembuh.
Selain itu, ada sejumlah perawatan rumahan untuk mengurangi risiko BAB berdarah, seperti:
• Konsumsi makanan berserat tinggi.
• Berolahraga secara teratur untuk mencegah sembelit.
• Menjaga kebersihan area dubur.
• Tetap terhidrasi dengan baik.
2. Perawatan medis
Jika pengobatan sembelit secara rumahan tidak berhasil, maka perawatan medis perlu menjadi pilihan.
Jika penyebabnya wasir atau ambeien, BAB berdarah mungkin memerlukan perawatan yang lebih invasif.
Dokter dapat menggunakan salah satu dari beberapa metode untuk menghentikan pendarahan akut.
Biasanya, dokter menggunakan endoskopi untuk menyuntikkan obat ke tempat pendarahan.
Merawat sumber pendarahan dengan arus listrik atau laser, atau memasang pita atau klip untuk menutup pembuluh darah.
Jika endoskopi tidak dapat mengontrol pendarahan, dokter juga dapat menggunakan angiografi untuk menyuntikkan obat ke dalam pembuluh dara untuk mengontrol pendarahan.
Selain itu, perawatan bervariasi tergantung pada penyebabnya, dan mungkin termasuk obat-obatan seperti antibiotik untuk mengobati H. pylori, yang menekan asam lambung.
Kamu juga bisa menggunakan obat antiinflamasi untuk mengobati kolitis.
Namun pembedahan mungkin saja dokter lakukan untuk mengangkat polip atau bagian usus besar yang rusak akibat kanker, divertikulitis, atau penyakit radang usus.