BACA JUGA:Mencengangkan, Ini 10 Fakta Yang Belum Banyak di Ketahui Soal Jembatan Ampera!
2. Kain Tenun Minangkabau
Tenun di Minangkabau digunakan untuk acara adat seperti perkawinan, batagak gala (melantik penghulu), dan penyambutan tamu penting.
Songket Pandai Sikek memiliki nilai-nilai keindahan, ketekunan, ketelitian, dan kesabaran yang menjadi acuan bagi pengguna ataupun pembuatnya.
Pandai Sikek adalah salah satu nagari di Kacamatan Sepuluh Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Di masa lalu, pembuatan kain Pandai Sikek menggunakan benang emas sehingga kain ini menjadi simbol kemewahan dan status sosial.
Pembuatannya dilakukan secara tradisional dan lama pembuatan tergantung pada ukuran, jenis, kehalusan kain, dan kerumitan motifnya.
Ada dua jenis kain tenun yang dihasilkan oleh perajin Pandai Sikek, yakni Kain Songket Balapak dan Kain Songket Batabua.
BACA JUGA:6 Drama Korea Terbaru, Kaum Hawa Pasti Tidak Sabar Menunggu
BACA JUGA:7 Fakta Air Es Baik Untuk Kesehatan, Nomor 5 Disukai Para Wanita
3. Kain Tenun Medan (Batak)
Tenun Batak biasa disebut Ulos, yakni kain yang berbentuk selendang. Kain ini ditenun dengan benang berwarna emas dan perak serta didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih.
Kain ulos digunakan sebagai pakaian sehari-hari tapi juga sebagai bagian dari upacara adat.
Ada tiga cara mengenakan ulos: Siabithononton (dipakai di badan), Sihadanghononton (dililit di kepala atau ditenteng), dan Sitalitahononton (dililit di pinggang)
4. Kain Tenun Jepara
Jepara juga memiliki tenun Troso, yakni tenun dari helaian benang pakan atau benang lungsi yang sebelumnya diikat untuk membentuk motif tertentu dan dicelupkan dalam zat pewarna alami.