SUMATERAEKSPRES.ID - Candi Borobudur, yang dulunya menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia, kini tidak hanya menarik perhatian sebagai destinasi wisata religi umat Buddha, tetapi juga diakui sebagai pusat peradaban Agama Buddha terbesar di Indonesia dan dunia.
Pada perayaan Waisak setiap tahunnya, Candi Borobudur menjadi episentrum puncak perayaan, mengundang ribuan umat Buddha dari berbagai belahan dunia.
Menurut Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SH, Candi Borobudur pada masanya menjadi tanah suci bagi umat Buddha, setara dengan Mekkah bagi umat Islam.
Hari Trisuci Waisak, yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan Parinibbana Buddha Sakyamuni, menjadi momen sakral yang meriah di Candi Borobudur.
BACA JUGA:Jelang Imlek, PSMTI Sumsel Salurkan Ribuan Paket
BACA JUGA:12 Bisnis Ini Bakal Laris Jelang Imlek, Peluang Cuan Nih!
"Candi Borobudur merupakan tempat yang sakral bagi umat Buddha seluruh dunia, sebagaimana Ka'bah yang ada di Mekkah yang merupakan tanah suci bagi umat Islam."
"Begitu jua bagi Umat Buddha, Candi Borobudur juga menjadi tanah sucinya. Karena itu, setiap Hari Trisuci Waisak, puncak perayaanya digelar di Candi Borobudur," ungkap Tjik Harun.
Dijelaskan bahwa Candi Borobudur, selain menjadi tempat pemujaan Buddha Sakyamuni, juga dulu digunakan untuk melaksanakan ritual dan ibadah agama Buddha.
BACA JUGA:Rekomendasi 10 Kado Imlek Unik Tahun 2024, Keluarga dan Sahabat Dijamin Senang
BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Destinasi Imlek 2024, Salah Satunya di Palembang
Keberadaannya menjadikan kawasan ini pusat peradaban Agama Buddha yang masih berdiri tegak hingga saat ini.
"Momen perayaan Waisak ini tidak hanya menarik bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi objek wisata unggulan di Jawa Tengah dan Magelang. Dengan pengelolaan yang baik, Candi Borobudur bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Magelang dan Jawa Tengah secara umum," tambahnya.
Namun, dalam puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur, akses dibatasi untuk menjaga kesakralan.
Hanya sekitar 4-5 ribuan orang yang dapat masuk ke akses utama untuk merayakan peristiwa suci tersebut.