Menggali Bukti Sejarah Candi Borobudur, Keterkaitan Dinasti Syailendra dan Kerajaan Sriwijaya
Candi Borobudur, peninggalan Dinasti Syailendra dari abad ke-8 hingga ke-9 M, adalah salah satu candi Buddha terbesar di dunia, dibangun sebagai tempat ibadah dan ziarah umat Buddha. Sumber : Borobudur Park--
SUMATERAEKSPRES.ID - Candi Borobudur, yang terletak di Jawa Tengah, bukanlah warisan dari Kerajaan Sriwijaya, melainkan hasil karya Dinasti Syailendra yang berkuasa antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi.
Sebagai salah satu candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur dibangun sebagai tempat ibadah dan ziarah bagi umat Buddha.
Kerajaan Sriwijaya, di sisi lain, dikenal melalui prasasti dan candi yang terdapat di Sumatera, seperti Prasasti Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo.
BACA JUGA:Kemenangan Perdana Jadi Target Utama Timnas Indonesia di Qingdao!
BACA JUGA:Indonesia Melangkah ke Kancah Dunia, Siap Tembus FIFAe World Cup 2024!
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sejarah pembangunan Candi Borobudur:
1. Periode Pembangunan: Candi ini dibangun antara abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.
2. Arsitektur dan Desain: Borobudur dirancang sebagai stupa besar dengan sembilan platform, terdiri dari enam platform berbentuk bujur sangkar dan tiga berbentuk lingkaran, serta kubah besar di puncaknya. Desain ini mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencerahan dalam ajaran Buddha.
3. Material dan Teknik Konstruksi: Candi ini menggunakan batu andesit yang diambil dari sungai-sungai sekitar, dibangun dengan teknik interlocking yang sangat maju untuk zamannya, tanpa menggunakan perekat.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia, Meski Tanpa Jordi Amat, Timnas Indonesia Siap Kejutkan Tiongkok!
BACA JUGA:Perjanjian Baru, Bank Indonesia dan Bank of Japan Memperkuat Kerja Sama
4. Relief dan Patung: Borobudur dihiasi dengan lebih dari 2.600 panel relief yang menggambarkan ajaran Buddha serta lebih dari 500 patung Buddha. Relief ini berfungsi sebagai media pendidikan bagi peziarah.
5. Penemuan Kembali dan Restorasi: Setelah tertimbun abu vulkanik dan hutan selama berabad-abad, Candi Borobudur ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Proyek restorasi besar-besaran dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO pada tahun 1970-an.
6. Warisan Dunia: Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, menunjukkan pentingnya untuk dilestarikan sebagai warisan budaya dan sejarah.