Fatoni: Program Kita Berhasil, Januari 2024, Sumsel Deflasi 0,08 Persen

Kamis 01 Feb 2024 - 18:38 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami deflasi sebesar 0,08 persen pada Januari 2024. Hasil ini berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel di 4 wilayah, yaitu Palembang, Lubuklinggau, OKI, dan Muara Enim. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wayhudi, menyampaikan deflasi Januari di Sumsel bahkan lebih rendah dibandingkan nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. 

"Ini pencapaian yang cukup bagus pada awal tahun ini, didukung berbagai kebijakan yang dicanangkan pemerintah daerah, dan beberapa dampak stok komoditi lokal yang ketersediaannya melimpah dibandingkan periode sebelumnya," jelasnya usai menyampaikan rilis perkembangan inflasi Sumsel di Kantor BPS Sumsel, Kamis (1/2). 

Dalam pemantauan harga komoditi, BPS memperluas wilayah dari tahun lalu yang hanya dua wilayah menjadi 4 wilayah di tahun 2024 ini yaitu Palembang, Lubuklinggau, Muara Enim, dan OKI. 

BACA JUGA:Januari, Sumsel Diprediksi Alami Deflasi, Pasar Murah Jadi Pengendali

BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN Berpotensi Picu Inflasi, Supriono: Semua Pihak Siapkan Langkah Antisipasi

"Semua wilayah ini mengalami deflasi, terbesar memang di Muara Enim -0,028 persen,” ujarnya. Memang ada tantangan untuk di dua wilayah agar agar target inflasi yang sudah ditetapkan tahun ini dapat tercapai. 

Dijelaskan Wahyu, kondisi deflasi Sumsel sesuai potret yang didapat BPS di lapangan. Penyebabnya, komoditi pokok di lapangan rata-rata mengalami penurunan harga. Salah satu pemicunya  karena ada gerakan pengendalian dan pasar murah secara masif oleh pemerintah bersama stakeholder terkait. 

"Masyarakat tidak lagi bergejolak karena memang pasokannya cukup banyak di pasaran," katanya. Polanya pun sama di beberapa kabupaten/kota, penurunan harga untuk komoditi beras, cabai rawit, cabai merah, dan lainnya.

"Untuk di Kota Palembang juga didorong penurunan tarif angkutan udara. Usai masa liburan akhir tahun/awal tahun baru, tarif angkutan relatif  turun di Januari ini," imbuhnya. 

BACA JUGA:Ternyata, Cuma Tanam Tanaman ini, Kamu Bisa Bantu Cegah Inflasi, Cobain Yuk!

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Launching GPISS, Inisiasi Pj Gubernur Sumsel, Pertama di Indonesia

Kondisi deflasi terkait juga dengan kemampuan daya beli masyarakat. Menurut Wahyu, hal ini bukan hanya dilihat dari month to month (mtm), tapi dalam rangkaian yang cukup panjang. “Momen sekarang karena memang masyarakat mendapatkan berkah dari program-program yang dilaksanakan pemerintah daerah," jelasnya. 

Terkait potensi inflasi Sumsel karena sebentar lagi menghadapi hari-hari besar, seperti Imlek, Pileg/Pilpres, Ramadan, dan lain-lain, BPS memperkirakan inflasi tahunan di level 2,5 persen plus minus 1. Artinya bisa di level 1,5 sampai 3,5 persen. “Ke depan harus kita jaga agar bisa berada di level Inflasi pada level relatif moderat," ujarnya. 

Wahyu juga tidak membantah, jika momen-momen hari besar harus diantisipasi karena rawan terjadi lonjakan harga. Terutama di bulan Ramadhan dan Idulfitri. Sebab tingkat konsumsi naik. "Harapan kita saat momen ini walaupun terjadi kenaikan harga, tapi tetap kondisi terjaga," tukasnya. 

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi