JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menyatakan mundur dari jabatannya.
Dia hendak fokus sebagai calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3. Surat resmi pengunduran diri itu ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Istana pun menghormati langkah Mahfud.
Pengunduran diri itu disampaikan Mahfud saat berkunjung ke Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, 31 Januari 2024.
Langkah itu merupakan komitmen mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu untuk menjaga independensi selama proses Pilpres 2024.
BACA JUGA:Mahfud MD Siap Mundur dari Jabatan Menko Polhukam, Tapi Tunggu Momen Ini…
Kata Mahfud, pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam sebenarnya telah dibicarakan sejak dirinya diusung sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
Mahfud telah menemui Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dari pertemuan itu, Mahfud telah dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.
Dia ingin bertemu langsung dengan presiden, karena dia ingin mundur secara baik-baik. Sebab, dia diangkat secara baik, dan tidak ingin muncul kesan ‘tinggal gelanggang colong playu’.
Pria asal Madura itu mengatakan, Di sisi lain, pengunduran dirinya juga telah disepakati bersama dengan pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo.
BACA JUGA:Masih Diwarnai Saling Sindir, Cak Imin-Mahfud Sebut Food Estate Merusak Lingkungan
BACA JUGA:Penangkapan Influencer Ganjar-Mahfud, Denny Siregar: Mirip Orba
Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.
Ia menjelaskan, keputusan itu pun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan bahwa mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.
Para partai pendukung dan TPN mendukung sepenuhnya keputusan itu. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.
BACA JUGA:Cawapres Mahfud MD Menyongsong Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, dan Pemberantasan Korupsi. Ini Visi Misinya
Mahfud berharap pengunduran dirinya bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar pilpres berjalan adil dan jujur. Dia sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik.
Terkait kapan dia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Jokowi, Mahfud mengatakan, dia selalu membawa surat pengunduran dirinya dari Kabinet.
Namun, belum sempat diserahkan kepada Jokowi, karena masih berada di luar kota. “Saya akan mundur secara terhormat, dan saya akan sampaikan langsung ketika bertemu Presiden,” ujar Mahfud.
Terpisah Presiden Jokowi juga turut berkomentar. “Itu hak dan saya sangat menghargai,” katanya kemarin saat kunjungan kerja di Klaten. Dia telah mendengar kabar itu meski sampai kemarin belum mendapatkan laporan.
BACA JUGA:Panas Soal IKN, 3 Cawapres Beda Pandangan. Berikut Pendapat Cak Imin, Gibran dan Mahfud
BACA JUGA:Solid-Kompak Menangkan Ganjar–Mahfud Satu Putaran, Konsolidasi TKD, Bersiap Deklarasi
Jokowi juga menyatakan jika kabinetnya masih akur. Di tengah isu ketidakharmonisan dan mundurnya menteri, dia menyebut kabinetnya solid. “Sangat solid,” ucapnya.
Pengunduran diri Mahfud langsung mendapat tanggapan dari istana. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan bahwa Jokowi sebelumnya pernah menyebut akan menghargai keputusan Mahfud.
“Jadi itu adalah hak dan pilihan politik dari Pak Mahfud pribadi. Jadi Presiden sangat menghargai keinginan itu,” ungkapnya.
Mahfud memang menyatakan ingin bertemu dengan Jokowi sebelum mundur. Tujuannya untuk menyampaikan surat pengunduran diri secara langsung. Menurut Ari, langkah Mahfud ini harus dihormati.
BACA JUGA:Cak Imin Rp5 M/Desa, Gibran Hilirisasi, Mahfud Soroti Korupsi
BACA JUGA:WOW! Dana Kampanye Prabowo-Gibran Rp31 M, Lampaui AMIN dan Ganjar-Mahfud. Berikut Sumbernya