Ziarah Ke Makam Ortu, Mantan Ketua KPK Firli Bahuri Kembali ke di Desa dan Kedapatan Bantu Warga Ngaduk Lempok

Senin 29 Jan 2024 - 10:39 WIB
Reporter : Berry
Editor : Rian Sumeks

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabar kepulangan Firli Bahuri, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ke Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), menjadi sorotan.

Itu setelah videonya beredar melalui aplikasi pesan instan. Firli Bahuri, yang kini telah tidak menjabat sebagai Ketua KPK, terlihat akrab dengan warga setempat sambil membantu mengaduk adonan lempok, makanan tradisional dodol durian.

Kedatangan Firli ke Desa Gunung Liwat, Kecamatan Pengandonan, juga dikonfirmasi oleh Camat Muara Jaya, Doni Haridadi.

Namun, kehadiran Firli ini tidak diketahui oleh banyak pejabat publik di Kabupaten OKU. Dalam video yang beredar, Firli terlihat antusias ikut membantu memasak lempok bersama warga setempat.

BACA JUGA:Lho Kok, Mantan Ketua KPK Firli Bahuri Cabut Gugatan Praperadilan Keduanya terhadap Polda Metro.Ada Apa?

BACA JUGA:Direskrim Polda Metro Jaya Optimis PN Tolak Praperadilan Firli

Doni Haridadi menyebut bahwa Firli pulang untuk melakukan ziarah ke makam orang tuanya.

"Informasi dari kades menyebutkan bahwa Firli hanya pulang sebentar untuk ziarah ke makam orang tuanya," ujar Doni.

Ziarah ke makam tersebut, menurut Doni, juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Firli, bahkan ketika masih menjabat sebagai Ketua KPK.

Kades Lontar, Emron, membenarkan bahwa Firli hanya pulang sebentar untuk ziarah ke makam orang tuanya di Desa Lontar.

BACA JUGA:Praperadilan Kedua, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Tetap Tak Terima Jadi Tersangka. Berikut Perjalanan Kasusnya

BACA JUGA:Inilah 4 Nama Calon Ketua KPK RI Pengganti Firli Bahuri yang Kena Berhentikan Presiden Jokowi

Setelah selesai ziarah, Firli kembali ke Jakarta. Video tersebut menunjukkan Firli tengah membantu memasak lempok di Desa Gunung Liwat, Pengandonan, yang sedang mengalami musim durian.

 Firli sebelum duduk di KPK, memiliki latar belakang hidup yang penuh liku dan perjuangan. Meskipun terbatas secara ekonomi, Firli tidak menyerah dalam menggapai pendidikan dan kesuksesannya.

Dalam kisah masa kecilnya, Firli menyebut bahwa ia bahkan pernah pergi ke sekolah tanpa menggunakan sendal atau sepatu

Kategori :