Pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh dua orang akrobat yang mengenakan kostum naga. Satu orang akan mengisi bagian kepala dan satu lagi tubuh singa bagian belakang.
3. Menyiapkan hidangan khas Imlek
Tahun Baru Imlek tentu tidak lengkap jika belum menyajikan makanan yang istimewa. Makanan khas Imlek seperti pangsit, siu mie, lumpia, sup, ikan bandeng selalu disuguhkan di meja.
Selain makanan berat, disediakan juga kue yang menyiratkan keberuntungan yakni kue keranjang, kue mangkok, manisan, hingga buah-buahan.
Makanan khas Imlek tersebut memiliki filosofi khusus yang dipercaya secara turun-temurun. Dengan harapan seluruh anggota keluarga dilimpahi keberuntungan, kekayaan, dan kesehatan, di tahun yang baru.
4. Makan dan kumpul bersama keluarga
Momentum Tahun Baru Imlek biasanya dihabiskan untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.
Saat berkumpul bersama, keluarga Tionghoa sudah menyiapkan aneka hidangan khas Imlek untuk disantap bersama.
5. Sembahyang leluhur
Masyarakat Tionghoa yang memeluk agama Konghucu biasanya melakukan sembahyang leluhur di klenteng jelang Imlek dan Cap Go Meh. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati serta mendoakan arwah para leluhur.
Sembahyang leluhur juga bisa dilakukan di rumah tepat sebelum perayaan Imlek dengan menyajikan persembahan makanan serta menyalakan dupa dan lilin.
6. Serba warna merah
Warna merah seakan lekat menjadi ciri khas perayaan imlek. Saat Imlek tiba, semua hal mulai dari dekorasi, amplop angpao, hingga pakaian menggunakan warna merah.
Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kekuatan. Selain itu, terdapat legenda yang mendalam seputar warna merah. Disebutkan, ribuan tahun lalu monster bernama Nian menyerang penduduk desa pada hari pertama setiap tahun baru.
Monster tersebut, menurut legenda, takut dengan suara keras dan warna merah. Itulah alasannya, warna merah dipakai oleh masyarakat Tiongkok sebagai warna pakaian dan dekorasi untuk mengusir hal jahat.
7. Beberes dan bersih-bersih rumah