Ini termasuk badan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.
Hindari berinvestasi jika yang menawarkan investasi tidak memiliki izin resmi.
3. Waspadai Janji Pengembalian yang Tidak Realistis
Investasi yang sah selalu memiliki risiko, dan hasil yang realistis biasanya tidak melebihi tingkat pengembalian yang dapat dicapai di pasar keuangan yang stabil.
Jika seseorang menjanjikan pengembalian yang sangat tinggi dalam waktu singkat, itu bisa menjadi tanda investasi bodong. Jangan tergoda oleh janji-janji seperti ini tanpa melakukan riset yang menyeluruh.
4. Gunakan Sumber Informasi Terpercaya
Selalu periksa sumber informasi yang kamu gunakan untuk mendapatkan informasi tentang investasi.
Berita palsu dan ulasan palsu adalah alat umum yang digunakan oleh penipu untuk menarik korban. Pastikan kamu mendapatkan informasi dari situs web resmi, sumber berita terpercaya, atau penasihat keuangan yang terdaftar.
5. Hindari Investasi Berbasis Ponzi
Investasi berbasis Ponzi adalah jenis investasi bodong di mana dana dari investor baru digunakan untuk membayar investor yang lebih lama. Investasi semacam ini akhirnya akan runtuh karena tidak ada sumber pendapatan yang sebenarnya. Jika skema investasi terdengar seperti piramida keuangan, hindarilah.
6. Jangan Memberikan Informasi Pribadi dan Konsultasikan dengan Penasihat Keuangan
Penipu sering kali mencoba mendapatkan informasi pribadi dan keuanganmu. Pastikan untuk tidak memberikan informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, nomor rekening bank, atau nomor KTP kepada sumber yang tidak dapat dipercaya.