Secara harfiah, tahajud berasal dari kata Arab ‘hajada’ yang artinya tidur. Secara istilah, salat tahajud berarti salat yang dilakukan setelah tidur sejenak.
Tahajud merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh syariat karena dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.
Salat tahajud juga dapat mempengaruhi penampilan dan perilaku seseorang secara tidak langsung.
Keutamaan salat tahajud Dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah oleh Ustadz Arif Rahman, hukum saat Tahajud adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan. Hal ini karena Sholat Tahajud memiliki kedudukan yang paling tinggi di antara sholat sunah lain.
Keutamaan Salat Tahajud ini tercantum dalam hadits riwayat Muslim. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram. Dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah salat malam.
Salat Tahajud dapat membuat dosa-dosa seseorang diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.
Orang-orang yang rutin mengerjakan ibadah ini juga akan terhindar dari api neraka sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Ibnu Majah.
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambunglah silaturahmi, dan sholatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat."
Tak hanya mendapatkan kemuliaan di akhirat, orang yang Salat Tahajud juga akan mendapat keutamaan di dunia.
Pada orang yang sering mengamalkannya dapat dilihat dari penampilan dan perilakunya.
Manfaat salat ini tidak hanya sebatas dalam bidang agama, dalam bidang medis pun memiliki manfaat tersendiri, seperti menurunkan stres.
Berdasarkan sudut pandang psikologis, stres didefinisikan sebagai keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan psikologis tubuh atau situasi lingkungan maupun sosial yang berpotensi berbahaya, menimbulkan tantangan, memberikan perubahan, atau membutuhkan mekanisme pertahanan seseorang.
Sujud pada malam hari akan mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otak.
Hal ini akan memberikan efek stabil dalam sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berfungsi dalam regulasi hormon kortisol, androgen, dan aldosteron.
Hormon-hormon ini berfungsi dalam penurunan stres.
Selain itu, gerakan sujud juga memicu sekresi hormon serotonin, endorfin, dopamin, dan oksitosin yang dikenal dengan julukan “hormon bahagia”. Hormon-hormon ini akan menurunkan stres secara fisiologis.