PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Viral di media sosial. Cuitan orang tua siswa mengeluhkan anaknya yang bersekolah di SD Negeri 41 kota Prabumulih. Pasalnya, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 di sekolah tersebut, hanya belajar 2 jam setiap harinya.
Usut punya usut, SD Negeri 41 masih berada dalam satu atap dan satu kompleks dengan SD Negeri 30 yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Prabumulih Barat Kota Prabumulih. Kendati mempunyai siswa yang cukup banyak, SDN 41 hanya kebagian 3 ruangan untuk belajar dan mengharuskan siswanya berbagi kelas setiap harinya.
"Tolong diperhatikan lagi masalah pendidikan ini, bagaimana PJ Walikota, para anggota dewan, kepala diknas kota Prabumulih, Tolong dibenarkan SD 41 Lapangan Tenis, cuman belajar dari kelas 1 sampai kelas 6 cuman belajar 2 jam saja. Mereka diberi ruangan oleh SD 30 hanya 3 ruangan saja sejak selesai covid," tulis akun @Ricky***** yang merupakan salah-satu Wali Murid di SDN 41, belum lama ini.
Wali murid itu lalu melanjutkan bagaimana solusi terbaik untuk anak-anak mereka agar dapat belajar dengan maksimal dan tidak seperti main-main. "Jangan belajar seperti main-main seperti sekolah anak TK, kalau tidak percaya silahkan cek langsung ke SD Negeri 41. Sudah pernah dilaporkan tapi tidak ads tanggapan, sekali lagi tolong pak PJ Walikota, anggota dewan dan lain-lain," lanjut tulisan itu dengan menandai nama sejumlah anggota dewan.
BACA JUGA:Ciptakan SDM Ahli, Bangun Pendidikan Bermutu
BACA JUGA: Lulusan Pendidikan Vokasi Tuntut Kompetensi Tinggi untuk Hadapi Tantangan Industri Modern
Sementara itu, Ani yang merupakan salah satu wali murid ketika dibincangi membenarkan permasalahan sekolah bergantian dan hanya sedikit ruangan di SDN 41 dan SDN 30 tersebut. "Memang dua sekolah itu bergabung di satu gedung, SD Negeri 41 hanya ada 3 ruangan saja," katanya.
Menanggapi keluhan wali murid tersebut, Penjabat (PJ) Wali Mota Prabumulih, H Elman ST MM mengaku sudah mengetahui permasalahan tersebut. "Kita sudah perintahkan kepala Dinas Pendidikan kota Prabumulih untuk mengecek dan mempelajarinya," sebutnya.
Lebih lanjut, Elman menuturkan bahwa Kepala Dinas Pendidikan sedang mencari solusi untuk mengatasi permasalahan itu. "Memang masih ada beberapa sekolah yang satu gedung ada dua hingga tiga sekolah dan solusi yang akan dilakukan tentu akan membangun gedung," terangnya.
Namun, untuk solusi jangka pendeknya, Dinas pendidikan tengah memikirkan apakah nanti akan ditumpangkan di ruangan di gedung lain atau solusi lainnya. "Intinya harus ada solusi untuk ini sehingga anak bisa belajar normal dan tidak hanya dua jam saja," tukasnya. (chy)