-Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah akibat masalah kekebalan tubuh.
-Punya riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa.
-Terjadi bentuk abnormal sel darah merah, seperti thalasemia atau bentuk sel sabit yang bersifat turunan.
-Sedang hamil.
-Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, dan multiple myeloma.
Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan.
Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain: selalu merasa mudah marah, sakit kepala, Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir, Sembelit.
Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila penyakit berkembang semakin parah: Warna biru hingga putih pada mata, Kuku menjadi rapuh, muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (kondisi ini terkenal dengan istilah “pica”), Pusing ketika berdiri, warna kulit pucat, sesak napas, lidah terasa sakit.
BACA JUGA:9 Cara Menurunkan Kolesterol dalam Tubuh secara Alami. Nomor 2 Paling Efektif.
BACA JUGA:Pola Makan Penderita Hiperkolesterolemia
Pengobatan Anemia
1. Meningkatkan asupan zat besi
Zat besi merupakan nutrisi yang penting untuk pembentukan sel darah merah.
Makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh.
Jika asupan makanan tidak mencukupi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi.
2. Mengonsumsi vitamin B12