Pola Makan Penderita Hiperkolesterolemia

Oleh: Yunita Nazarena, S.Gz, MSi Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palembang-FOTO: IST-

Hiperkolesterolemia dapat terjadi pada semua kelompok usia, bukansaja pada  kelompok usia lanjut, kelompok usia muda juga dapat menderita hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah adalah suatu gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal.

Menurut Purhadiet al (2019), Hiperkolesterolemia terjadi jika kadar kolesterol darah total melebihi 200 mg/dL pada anak-anak dan remaja sedangkan pada dewasa adalah 200 mg/dL

Hiperkolesterolemia merupakan salah satu factor terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Periode usia yang rentan terkena PJK adalah pria> 45 tahun dan wanita pada usia setelah monopouse yaitu> 45 tahun.

Dengan kadar kolesterol dalam darah meningkat di atas batas normal yaitu> 200 mg/dL dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan kolesterol darah< 200 mg/dL (Sigarlaki & Tjiptaningrum, 2016).

Kolesterol tidak dapat larut dalam darah sehingga bergabung dengan protein membentuk lipoprotein. Kolesterol merupakan zat yang dihasilkan secara alami oleh metabolisme lemak dalam tubuh yang berfungsi membangun dinding di dalam sel (membransel) dalam tubuh, berperan penting dalam memproduksi hormonseks dan vitamin D dan berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan otak (Mumpuni, 2011)
Adapun Jenis-Jenis  Kolesterol Adalah Sebagai Berikut :

Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
Biasa disebut dengan kolesterol jahat yang merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesarya itu 40-50%.. LDL sifatnya mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan penumpukan lemak sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah.

Tingginya kadar kolesterol LDL di dalam darah, membentuk plak yang akan bercampur dengan protein dan ditutupi oleh sel-selotot dan kalsium. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya aterosklerosis yang dapat menjadi factor resiko penyakit jantung (Fitri, 2019). LDL dianggap tinggi jika berada di kisaran 130-159 mg/dL dan sangat tinggi di atas 160 mg/dL (Kemenkes, 2022).

Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
Disebut dengan kolesterol baik yang diharapkan kadarnya tinggi dalam darah. HDL berfungsi mengangkut kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer, termasuk pembuluh darah kereseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja yang membuat penimbunan kolesterol diperifer berkurang. HDL dianggap buruk jika berada di bawah 40 mg/Dl (Kemenkes, 2022).

Sumber Kolesterol Dalam Tubuh
Kolesterol Endogen adalah  kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati yaitu 1 gr per hari . Kolesterol eksogen adalah kolesterol yang dihasilkan dari luar tubuhya itu diabsorbsi dari saluran pencernaan melalui makanan sekitar 0,3 gr perhari.

Individu tanpa menderita hiper kolesterolemia di rekomendasikan mengkonsumsi kolesterol maksimal 300 mg per hari.  Individu dengan penyakit hiperkolesterolemia direkomendasikan untuk membatasi kolesterol makanan hingga< 200 mg per hari

Dampak Hiperkolesterolemia :
Meningkatkan risiko penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah dan stroke. Selain itu, gejala hiperkolesterolemia yakni tidak ada gejala khusus yang menandakan tingginya kadar kolesterol dalam darah, tetapi tubuh akan memberikan sinyal sebagai indicator kolesterol mulai di atas rata-rata seperti kesemutan, pegal pada tengkukatau pundak, dada terasa nyeri, kram, dan mudah ngantuk (Kemenkes, 2022)

Untuk piñata laksanaan penderita hiperkolesterolemia bisa melalui pola makan sehat, rutin melakukan olahraga, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu bias diberikan terapi obat seperti obat golongan statin untuk membantu menghambat zat yang diperlukan oleh hati dalam membuat kolesterol. Kemudian obat untuk mengikat asam empedu untuk membuat asam empedu dengan kadar kolesterol berlebih. Selain itu, obat untuk menghambat penyerapan kolesterol untuk membantu membatasi penyerapan kolesterol dalam usus kecil.

Pola Makan Sehat
Pola makan sehat adalah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan agar dapat mempertahankan kesehatan, status gizi baik, mencegah/membantu kesembuhan penyakit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan