Kedalaman banjir di titik dalam masih 1-3 meter. "Seperti di Translok Pauh, sekolah di sana masih terendam," beber Husin. Untuk menyalurkan bantuan saja harus naik perahu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili mengatakan, sekolah di wilayah Kecamatan Rawas Ilir masih diliburkan karena kebanjiran.
"Para murid belajar di rumah dulu sampai banjir benar-benar surut. Tidak mungkin kita melaksanakan kegiatan belajar mengajar di atas genangan banjir," ucapnya.
Untuk sekolah yang tidak kebanjiran di wilayah Rawas Ilir juga masih meliburkan siswanya. Sebab, banyak pelajar yang rumah mereka kebanjiran. Data BPBD Muratara, total ada 23.161 rumah terendam/ rusak. Rinciannya, 2 hanyut, 11 rusak berat, 10 rusak ringan, dan 23.136 terendam.
Terdata 92.644 jiwa warga Muratara mengungsi. Sebanyak 3 622 orang terdata sakit. Ada 77 sekolah terendam. Ada 9 jembatan gantung rusak, 6 putus dan 3 rusak. Lalu, 58 fasilitas kesehatan terendam.
Satu posko koramil, pasar, kantor bank, 38 rumah ibadah, 679 hektare sawah, 14 hektare kebun jagung, 8.689 hektare kebun sawit, dan 6 kolam ikan kebanjiran. Sebanyak 24 925 ekor hewan ternak terendam. Untuk jalan 12.665 km,irigasi 9,7 km, 60 infrastruktur pemerintah, 3 kantor camat, 56 kantor desa, dan kantor Dinas Pertanian juga kebanjiran.BACA JUGA:7 Daerah di Sumsel yang Terdampak Bencana Banjir, Cek Daerah Mana Terparah!
BACA JUGA:Cegah Banjir Perlu Buat Gorong
Kalaksa BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra ST MT mengatakan, ada 10 kecamatan yang terdampak banjir. Rinciannya, satu kelurahan di Kecamatan Muara Enim 50 KK terdampak.
Lima desa di Kecamatan Ujanmas, 1.533 KK terdampak. Lima desa di Kecamatan Benakat, 1.575 KK terdampak. Tujuh desa di Kecamatan Gunung Megang, 3.009 KK terdampak. Sembilan desa di Kecamatan Belimbing, 2.389 KK terimbas banjir.
Lalu, sembilan desa di Kecamatan Empat Petulai Dangku, 3.026 KK terdampak. Ada 14 desa di Kecamatan Sungai Rotan, 2.852 KK terdampak. Enam desa di Kecamatan Lembak, 286 KK terdampak. Tujuh desa di Kecamatan Gelumbang, 280 KK terdampak dan delapan desa di Kecamatan Muara Belida, 270 KK terdampak.
Dari 10 kecamatan dan 73 desa yang terendam banjir, warga masyarakat yang terdampak totalnya 15.270 KK atau 60 ribu jiwa. "Yang sakit diare 10 orang, penyakit kuli 141 orang, pilek 115 orang, demam 123 orang,” bebernya.
Saat ini, kondisi air pasang di muara Sungai Musi diperkirakan akan berlangsung hingga 1 Februari mendatang. Berdampak pada potensi banjir di wilayah Palembang. Khususnya pemukiman di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
BACA JUGA:Masih Minimnya Kepedulian Perusahaan, Bencana Banjir
BACA JUGA:Ibu-Ibu Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Kabupaten Muba
Kepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi dan Limbah Dinas PUPR Palembang, Ir RA Marlina Sylvia ST MSi MSc IPU ASEAN Eng mengatakan, pasang saat ini fenomena alam yang tidak dapat dihindari.
Bebarapa hari ke depan akan terjadi pasang tinggi di laut. “Berdasarkan data prakiraan pasang dari Pushridrosal TNI AL dan aplikasi pasang surut "tides", puncak pasang akan terjadi pagi dimana terjadi full moon (bulan purnama),” bebernya.