"Alhamdulillah, semuanya selamat. Bayinya sehat, ibunya selamat," kata dr Arnida. Bayi yang dilahirkan berjenis kelamin laki laki, dengan berat 3.000 gram (3 kg), panjang badan 49 cm.
BACA JUGA:Viral Suami Sudah Menjadi Kepala Cabang Bank, Istri Masih Bayi, Terpaut 28 Tahun
BACA JUGA:Ruam Popok, Masalah Kulit yang Sering Dialami Bayi, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
Setelah jabang bayi dilahirkan, sang ibu dan anaknya kemudian tetap dibawa ke rumah bidan, titik layanan yang sudah ditentukan sejak awal.
Di sana, dilakukan pembersihan plasenta dan ari-ari.
Ditambahkan dr Arnida, kasus serupa sebelumnya juga terjadi. Namun, tidak sampai melahirkan di atas perahu seperti ini.
“Tapi ibu hamil yang mau melahirkan itu juga dievakuasi naik perahu ke titik yang ditentukan untuk persalinan,” bebernya.
BACA JUGA:Antisipasi TPS Rawan Banjir, KPUD Siap Salurkan Logistik
BACA JUGA:Salurkan Bantuan Korban Banjir
Kepala Desa (Kades) Pauh, Acis membenarkan ada warganya yang melahirkan di atas perahu.
Dia menuturkan, awalnya ibu hamil itu memang hendak dibawa untuk melahirkan di Puskesmas Pauh.
Sebab, Desa Translok Pauh tengah banjir yang cukup dalam akibat luapan Sungai Rawas.
Pasien dievakuasi oleh jajaran Dinkes Muratara dan Puskesmas Pauh menggunakan perahu.
BACA JUGA:Bayi Meninggal Usai Imunisasi, Ayahnya Gugat Pejabat Kota Palembang, Ini Kata Tim Hukum
"Tapi ternyata tidak kuat lagi menunggu sampai puskesmas, akhirnya melahirkan di perahu. Alhamdulillah selamat semua bayi dan ibunya," tutur dia.