MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir yang masih menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Muratara membuat masyarakat susah untuk mencapai fasilitas kesehatan.
Alhasil, Ainur Hayati (30), seorang ibu dari Translok Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, terpaksa melahirkan di atas perahu.
Peristiwa langka, Senin (22/1) siang itu dibenarkan Kepala UPTD Puskesmas Pauh, dr Arnida.
“Proses lahirannya normal,” ujar dia, Selasa (23/1).
Dijelaskannya, mereka tidak bisa menjangkau rumah warga ataupun membawa warga ke puskesmas lewat jalur darat karena masih terendam banjir. Ambulans tidak mencapai desa itu.
Karena itu, akhirnya ditentukan titik layanan di rumah bidan terdekat di desa itu.
Ainur yang akan melahirkan lalu dibawa naik perahu menuju rumah sang bidan. Didampingi suaminya, Trisno.
Di sana, sudah menanti tenaga medis dan bidan. Tapi, belum tiba di lokasi, Ainur sudah mengalami kontraksi dan bukaan sembilan.
BACA JUGA:Yuk, Ajarkan 4 Hal Ini Pada Bayi Agar Moms Tidak Perlu Begadang Lagi
BACA JUGA:Tips Mencuci Dot Bayi Tanpa Sabun dan Rekomendasi Alternatifnya
“Jadi mau tidak mau proses persalinan dilakukan di atas perahu,” bebernya.
Untungnya, puskesmas menjalankan dua sistem pelayanan.
Ada yang di puskesmas dan ada pula yang mobile menggunakan perahu maupun pos-pos kesehatan di desa yang kebanjiran.