PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau Indosat atau IOH) mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur digital melalui ekosistem Internet Exchange (IX).
Kolaborasi ini ditandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) dan joint venture dari BDx Data Centers (BDx), Indosat, dan Lintasarta, BDx Indonesia di Pacific Telecommunications Council (PTC) 2024, di Honolulu, Hawaii, AS pada Minggu (21/01).
BACA JUGA:Telkom Siaga Jaga Layanan Internet, Dirikan Posko Selama Periode Nataru
BACA JUGA:Indosat Menuntaskan Blankspot, Memberdayakan Desa Transmigrasi
Andreuw Th A F, CEO NeutraDC menyatakan sebagai penyedia terdepan dalam neutral ecosystem terbesar yang mencakup AI, CDN, konektivitas, dan layanan cloud, NeutraDC siap terhadap katalisasi demokratisasi akses internet di seluruh Indonesia dengan populasi yang besar.
"Langkah berani ini bisa membuka peluang tanpa batas bagi ekonomi digital Indonesia, yang membawa perubahan dalam lanskap digital regional," ulas dia.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan tujuan besar IOH adalah untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia.
"Kolaborasi yang disepakati melalui BDx Indonesia ini akan membantu memperkuat infrastruktur jaringan internet Indonesia secara signifikan dan mempercepat pemerataan digitalisasi dalam negeri.
Dengan semangat gotong royong, kerja sama ini menunjukkan komitmen Indosat untuk membuka potensi ekonomi digital Indonesia demi kesejahteraan masyarakat luas,” jelasnya.
Mayank Srivastava, CEO BDx menyatakan dengan perluasan portofolio, BDx Indonesia kini menjadi penyedia pusat data carrier-neutral terbesar di Indonesia.
"Kolaborasi ini merupakan langkah besar menuju penciptaan Infrastruktur Digital Mesh yang paling terhubung untuk Indonesia - sebuah visi yang didukung oleh BDx Indonesia dan Neutra DC," ucap dia.
Saat ini, kata dia, gelombang transformasi digital berjalan secara masif dan permintaan yang terus meningkat terhadap pusat data di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, telah menciptakan peluang kolaborasi yang strategis.
Ekspansi pesat dalam sektor e-commerce dan adopsi teknologi pada proses bisnis turut memberikan dorongan besar terhadap kebutuhan akan infrastruktur pusat data yang andal.
"Kolaborasi ini akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kolokasi. Dengan ekosistem IX yang terkoneksi, para pengguna dipastikan dapat merasakan fleksibilitas menggunakan berbagai layanan lewat arsitektur keamanan satu pintu," jelasnya.
Telkom, melalui NeutraDC, telah memainkan peran kunci dalam mendukung transformasi ini. Saat ini NeutraDC memiliki pusat data hyperscale di Cikarang dan Batam.