SUMATERAEKSPRES.ID - ANCAMAN akan dikeluarkan dari sekolah jika terbukti terlibat tawuran, juga dianggap lalu oleh para pelajar nakal tersebut. Meski begitu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel tetap menegaskan akan memberi sanksi berupa pengeluaran dari sekolah atau diberhentikan.
"Jika terlibat tawuran, terbukti melanggar hukum, kami akan keluarkan siswa tersebut dari sekolah. Silakan pilih kejar paket," tegas Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sumsel, Drs Joko Edi Purwanto MSi, kemarin.
Aksi para remaja tersebut sangat disayangkan pihaknya karena sudah berulang kali diingatkan, tapi masih terus terjadi. "Peningkatan pengawasan terhadap anak dalam hal ini siswa, dengan menjalin kerjasama, komunikasi yang baik dengan orang tua dan sekolah," ucapnya
Pengawasan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Namun, juga menjadi tanggung jawab orang tua. "Harusnya seorang pelajar tidak berada di luar ketika malam hari, apalagi sampai melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan seorang pelajar seperti tawuran," ulasnya.
BACA JUGA:Tak Jera Pembinaan, Pecah Tawuran Lagi
BACA JUGA:NGERI! Rekaman CCTV Sekelompok Remaja Tawuran Buat Geger Warga Prabumulih
Terlebih, bila tawuran yang dilakukan pelajar sampai memakan korban jiwa. "Seyogyanya di malam hari, anak harus istirahat di rumah. Namun kenyataannya, malah justru tawuran. Sekali lagi, sangat disayangkan terjadinya," tuturnya.
Oleh karena itu lanjut dia, kedepan agar kiranya orang tua juga dapat lebih mengawasi anaknya. Karena pendidikan itu tidak hanya sepenuhnya tanggung jawab dari pemerintah, sekolah. Namun orang tua juga punya peran untuk mendidik anaknya.
"Oleh karena itu sekali lagi, tolong orang tua perhatikan juga anak-anaknya pada saat dia bermain dengan siapa. Juga perlu dikontrol saat di luar maupun di jam sekolah, dengan selalu berkomunikasi dengan pihak sekolah ," imbau Joko.
Senada, Kasi Peserta Didik SMK Disdik Provinsi Sumsel Misral SSn MSn. Peserta didik yang terlibat tawuran akan dikembalikan ke orang tua, atau disarankan kejar paket C. "Sehingga hak pendidikan mereka masih ada,” tegasnya.
BACA JUGA:Saling Ejek di Medsos, Viral Gladiator Remaja Putri Bercelurit Ternyata Duel Kedua
BACA JUGA:Proses Hukum Duel 2 Remaja Putri Bercelurit Berlanjut, Kapolda Temui dan Ungkap Keprihatinannya
Mengenai data berapa siswa terlibat tawuran, Disdik Sumsel tidak memilikinya. Sekolah masing-masing yang inventarisir dan koordinir. “Disdik terus menghimbau untuk siswa terlibat tawuran, diberikan efek jera dengan dikembalikan ke orang tua atau bisa ikut paket C," cetusnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Sumsel Dr H Supadmi Kohar MM, menjelaskan peserta didik pada jam sekolah adalah tanggung jawab sekolah. “Jika di luar jam sekolah, menjadi tanggung jawab orang tua. Tapi ini perlu komunikasi antara guru dan sekolah," imbaunya.
Sebab hakekat trilogi pendidikan itu, adalah rumah, sekolah dan masyarakat. "Hakekatnya ini sama-sama tidak bisa hanya dibebankan ke sekolah. Kalau kejadian di sekolah, ya tanggung jawab sekolah. Tapi kalau sudah di luar sekolah, menjadi tanggung jawab orang tua," ucapnya.