Fatoni juga menegaskan, dirinya juga melakukan gerak cepat dengan menginstruksikan OPD seperti BPBD dan Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk segera mengirimkan bantuan ke Muratara. "Bantuan telah kita berikan sejak awal begitu mendengar kabar bencana dari Muratara,” tegasnya.
Bantuan tersebut berupa bantuan pangan, pakaian, peralatan termasuk juga tim dari tenaga medis dan tim reaksi cepat dari BPBD Sumsel. “Ini semua adalah upaya kita dalam menghadapi bencana yang ada di Sumsel," tambahnya.
Fatoni berharap masyarakat bersama pemerintah daerah, terus melakukan gotong royong, bahu-membahu dalam menghadapi bencana. "Kita harus siap kapan saja. Ketika bencana datang, kita perlu antisipasi sejak awal dan juga harus siap menghadapi ketika sudah terjadi bencana,” imbaunya.
Selain penanganan pascabanjir, Fatoni juga mengajak dan mengimbau masyarakat di sekitar aliran Sungai Rawas, Kecamatan Rawas Ulu untuk bersama-sama melakukan antisipasi banjir secara dini. Di antaranya dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar.
“(Saluran air) jangan ada yang tersumbat, kelola sampah dengan baik. Hindari membangun rumah di pinggir sungai. Buatlah sumur resapan, dan lakukan reboisasi pohon setelah menebang pohon,” pintan Fatoni.
Pj Gubernur didampingi Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali ngobrol dengan korban banjir yang dapatkan pelayanan kesehatan-Foto: Ist-
Bupati Muratara Devi Suhartoni, atas nama masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Gubernur Sumsel dan jajaran yang telah membantu masyarakat Muratara terdampak banjir. "Terima Kasih kepada Pak Gubernur yang telah merespons dengan cepat memberikan bantuan. Saat dihubungi melalui telepon, beliau selalu merespons dengan baik," ucap Devi.
Devi melaporkan, di Muratara ada 6 kecamatan yang terdampak banjir. Meliputi Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Karang Dapo, Rawas Ilir, dan Rupit. “Alhamdulillah semakin hari air semakin surut. Ini terjadi di 57 desa yang terdampak, dan ada 6 jembatan yang putus. Tentu ini mengganggu aktivitas masyarakat setempat," jelasnya.
Data dari BPBD Kabupaten Muratara, ada 23.161 rumah warga terdampak, dengan kategori 2 hanyut, 11 rusak berat, 10 rusak ringan, 23.136 terendam. Terdata 92.644 jiwa mengungsi, 77 sekolah terendam. Dari 9 jembatan gantung yang rusak, 6 putus, dan 3 rusak sedang.
Selain itu, ada pula 58 fasilitas kesehatan terendam. 1 posko koramil,1 pasar, 1 Bank Sumsel Babel, 679 hektare sawah terendam, 14 hektare kebun jagung, 8689 hektare kebun sawit, 6 unit kolam ikan ikut tenggelam.
Sebanyak 24.925 hewan ternak terendam, kerbau 2.358 ekor, kambing 2.659 ekor. Untuk akses jalan yang terendam air sepanjang 12.665 km. Lalu 9,7 km irigasi, 60 infrastruktur pemerintah, 3 kantor camat, 56 kantor desa, 1 kantor Dinas Pertanian kebanjiran. Sarana air bersih 5, dengan panjang 31.170, Masyarakat terdata sakit pascakebanjiran 3.622 dan 38 rumah ibadah tenggelam.
Datangi Banjir Muba
Sore harinya, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni giliran meninjau titik banjir di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Disambut Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud. Mengendarai perahu karet BPBD, Agus Fatoni, Apriyadi, M Iqbal Alisjahbana, mengitari rumah-rumah warga yang terendam banjir di Desa Tanjung Agung Barat, Kecamatan Lais.
Bencana banjir di Muba, tercatat meluas di 9 kecamatan. Merendam sebanyak 20.262 rumah warga. "Banjir terus meninggi hingga mencapai pinggang orang dewasa, saat ini bantuan terus disalurkan dan Alhamdulillah hari ini pak Gubernur Sumsel Agus Fatoni juga menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Muba," ucap Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud.
Saat ini yang dikhawatirkan, sambung Apriyadi, kerusakan jalan nasional penghubung Palembang-Sekayu-Lubuklinggau akibat terkena hantaman luapan Sungai Musi. "Oleh sebab itu saat ini akses lalu lintas dialihkan sementara, untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terkena banjir," ungkap mantan Kadinsos Pemprov Sumsel itu,
Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Desa, juga menyiagakan tim medis 24 jam. Untuk mengcover kesehatan masyarakat terdampak banjir di Muba. "Obat-obatan dan tim medis siaga 24 jam, kami juga menyediakan layanan kesehatan secara mobile menggunakan kendaraan roda empat," papar Apriyadi.