BACA JUGA:Hebat! Sosok Inilah yang Mampu Kalahkan Nyi Roro Kidul dan Mengajaknya Masuk Islam, Yuk Simak Siapa Dia
Cobalah anda shalat subuh disuatu tempat. Bila jamaah dalam tempat tersebut membaca doa qunut dapat dipastikan itu adalah warga NU.
Namun sebenarnya Qunut itu dibagi menjadi 3 yakni Qunut Shubuh: Imam Syafii menyatakan bahwa qunut subuh dibaca berdasarkan hadits dari Anas bin Malik.
Kedua, qunut Nazilah: Qunut ini dibaca warga ketika sedang menghadapi kesudahan baik wabah penyakit, tantangan, bencana dan lain sebagainya.
Terakhir, Quntut Witir : Qunut ini baca pada rakaat terakhir dalam shalat witir pada malam ke 16-30 pada bulan Romadhon.
BACA JUGA:Langkah-langkah Mandi Taubat yang Benar dalam Islam
BACA JUGA:Hukum dan Penjelasan Murtad karena Perkawinan dalam Islam
6. Talqin Mayit
Talqin mayit adalah tradisi amaliyah NU disaat ada saudaranya yang meninggal dunia.Talqin berasal dari Bahasa Arab yang artinya memahamkan atau mengingatkan.
Talqin biasnya dibacakan dalam bahasa arab tapi sering juga dibacakan dalam Bahasa Jawa.
Adapun tatacaranya orang yang menalqin berposisis duduk dihadapan kepala mayit. Sedangkan para hadirin hendaknya berdiri, lalu salah seorang yang biasanya menjadi pemua agama mulai membacakan talqin bagi si mayit.
BACA JUGA:Kembangkan Islamic Ekosistem, Gaet Komunitas
BACA JUGA:Bangga, Islamic Center Dipenuhi Pengkhatam Quran
7. Adzan 2 Kali dalam Shalat Jumat
Setiap menjelang sholat Jumat dimasjid-masjid NU, ada seorang laki-laki yang berdiri sambil memegang tongkat. Setelah membacakan hadits Nabi yang berisi anjuran kepada para Jama’ah dan kemudian dilakukan adzan yang kedua kalinya.
Praktek semcam ini meniru pada zaman Sahabat Utsman dan praktik semacam ini sama dengan yang dipraktikan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
8. Tingkepan (Doa tujuh bulan kehamilan)
BACA JUGA:Info Islami: Berikut 5 Adab Bertamu Bagi Umat Muslim
Acara ini berbentuk pembacaan doa dan pemberian sedekah dalam rangka tujuh bulan masa kehamilan seorang wanita.
Dan biasanya disela-sela acara dibacakan surat Yusuf dan surat Maryam, dengan harapan agar anaknya akan lahir seganteng Nabi Yusuf dan secantik Siti Maryam.
9. Merujuk Kitab Kuning
Dan ini tradisi amaliyah NU yang paling penting, selain pada Al-Quran dan Hadits, warga NU selalu berpegangan pada ulama salaf baik melalui kyai maupun merujuk pada kitab kuning yang dianggap standard oleh para Ulama NU.
Kitab kuning ini biasanya ditulis dalam bahasa arab dan biasanya berbentuk tulisan arab tanpa harakat (gundul). (rf)