Dengan mengenakan pakaian berwarna hitam atau putih, dia berdiri di samping peti jenazah untuk melaksanakan tugasnya.
Setelah "berakting" sedih, baru kemudian dia mendapatkan bayaran, yang mencapai US$600 atau sekitar Rp9 juta.
BACA JUGA:Ingin Konten Anda Lebih Menarik? Coba Gunakan Gambar Gratis dari 8 Situs Web Ini!
BACA JUGA:Tertarik Menjadi Konten Kreator, Ini Peralatan Yang Perlu Dipersiapkan
Keberhasilan dalam profesi ini membawa perubahan drastis dalam kehidupan Liu, dan dia bahkan mendirikan usaha pelatihan untuk menjadi pelayat profesional.
Pengalaman serupa juga dialami oleh perempuan China lainnya, Dingding Mao, yang tidak hanya menangis, tetapi juga memberikan hiburan tambahan dalam bentuk tarian di acara pemakaman.
Fenomena bisnis semacam ini telah memberikan inspirasi di beberapa negara lain.
Di Ghana, misalnya, industri pemakaman telah menjadi sektor bisnis besar, dengan potensi penghasilan puluhan ribu dolar untuk setiap acara jika di rupiahkan bisa mencapai ratusan juta.
BACA JUGA:Kopri Buka Peluang Umroh Gratis bagi PNS dan PPPK, Begini Syaratnya
BACA JUGA:BOCOR! Ini Jadwal Penerimaan CPNS dan PPPK 2024 Dimulai, Cek Juga Tahapan Pendaftarannya
Kegiatan ini bahkan melibatkan event organizer khusus untuk menciptakan suasana yang sesuai.
Meskipun belum ada indikasi profesi serupa di Indonesia, potensi besar dalam bisnis ini membuatnya menjadi kemungkinan di masa depan.
Pelayat profesional saat bekerja di pemakaman di kota Chongqing, barat daya Tiongkok.-Foto: Liu Jin/AFP/Getty Images-
Manfaat Menangis
Dari peluang bisnis yang tercipta bermodalkan air mata yang telah dibahas sebelumnya, penting untuk memahami bahwa menangis memiliki juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.